Inspirasi
Semangat Sekolah Bocah Desa Sudaji, Tiap Hari Lintasi Hutan dan Jalanan Terjal Sejauh 7 Kilometer
Ia tinggal di puncak perbukitan, Dusun Kajakauh, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, yang merupakan daerah pedalaman di Kabupaten Buleleng, Bali.
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ratu Ayu Astri Desiani
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Nasib Ketut Sugiantara (12) memang tidak seberuntung seperti siswa yang tinggal di perkotaan pada umumnya.
Ia tinggal di puncak perbukitan, Dusun Kajakauh, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, yang merupakan daerah pedalaman di Kabupaten Buleleng, Bali.
Meski demikian, semangatnya untuk bersekolah tak pernah surut.
Bila anak-anak di kota, atau bahkan di desa, selalu diantar jemput oleh orangtuanya dengan sepeda motor saat ke sekolah, tidak demikian halnya dengan Sugiantara.
Bocah yang masih duduk di bangku kelas empat Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Sudaji ini harus berjalan kaki.
Tak tanggung-tanggung, setiap hari ia harus menempuh perjalanan sejauh tujuh kilometer dari rumah ke sekolahnya.
Dan, rute yang dilalui pun bukanlah jalanan mulus.
Sugiantara harus melewati hutan belantara. Jalanan pun terbilang terjal.
Jalan setapak yang penuh dengan lumpur dan bebatuan licin.
Agar tidak terlambat ke sekolah, ia sudah bangun pagi-pagi buta. Perjalanan jauh menuju ke sekolah pun ia mulai sejak pukul 04.00 Wita.
Namun demikian, terkadang ia tetap juga sering terlambat tiba sampai sekolah.
Walau hujan kadang mengguyur, tak mengurungkan niat anak ketiga dari pasangan Gede Merteyasa dan Ketut Seri ini untuk tetap berangkat ke sekolah.
Berbekal payung kecil berwarna biru, ia melintasi hutan dengan jalanan terjalnya seorang diri, tanpa ditemani orangtua maupun teman-temannya.
"Karena medan dan situasinya seperti itu, saya tidak bisa memaksakan. Kami tetap memberikan toleransi terhadap dia. Kami menilai dari segi niatnya untuk datang ke sekolah, itu luar biasa sekali," kata Kepala SDN 4 Sudaji, Nyoman Mertana, Rabu (3/5/2017) siang.