Bali Paradise

Ziarah Seni Menemui Sang Maestro di Rumah Pelukis dan Pemahat I Gusti Nyoman Lempad         

Anda dapat menyaksikan karya Sang Maestro di kediamannya yang berada di Jalan Raya Ubud, Banjar Taman Kelod, Kelurahan Ubud, Gianyar, Bali.

Penulis: Ni Putu Diah paramitha ganeshwari | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Ni Putu Diah Paramitha Ganeshwari
Rumah Pelukis dan Pemahat (the house of painter and sculptor) I Gusti Nyoman Lempad’ 

Selain relief tersebut, terdapat lukisan Lempad yang dibuat dengan media tinta di atas kertas. Hal ini pula yang menjadi daya tarik Lempad.

()

Di dinding yang sama pula, terpajang kenangan sang maestro dalam bentuk foto hitam-putih. Di antaranya ada yang mengabadikan momen ketika Lempad masih melukis, meskipun terlihat bahwa usianya tidak muda lagi.

Menurut penuturan I Gusti Gede Udayana, cucu dari Lempad, kakeknya berhenti melukis tiga tahun sebelum berpulang. “Kakek saya berumur panjang.

Ia meninggal dalam usia 116 tahun,” ujarnya. I Gusti Gede Udayana pun menuturkan bahwa keluarganya sepakat untuk menjaga karya-karya Lempad yang masih tersisa di rumah tersebut.

Rumah itu pun terbuka untuk umum, dan memang dimaksudkan sebagai media masyarakat untuk lebih mengenal seni Bali, terutama karya-karya Lempad.

“Dulu kakek saya pernah berpesan, turis sudah jauh-jauh datang ke Bali untuk melihat seperti apa Bali itu. Jadi biarkan mereka tahu tentang kesenian Bali,” kenangnya.

Para turis pun terlihat silih berganti mengunjungi rumah yang masih mempertahankan arsitektur Bali tersebut. 

Berkumpulnya Seniman Besar

()

Selain kaya akan warisan bernilai seni, kediaman I Gusti Nyoman Lempad terlihat asri. Di sini juga terdapat beberapa koleksi bonsai. Uniknya bonsai tersebut pun tidak lepas dari jejak seni.

Batang pohon bonsai dipahat sedemikian rupa hingga terlihat wujud patung yang unik.

Penataan rumah yang asri membuat suasana terasa teduh. Hal ini pun seakan menjadi penyegar dari suasana Ubud yang terik ketika siang hari.

Saat ini rumah peninggalan Lempad dihuni oleh dua kepala keluarga. Keduanya merupakan cucu sang maestro, yaitu Gusti Putu Gede dan I Gusti Gede Udayana.

I Gusti Gede Udayana mengungkapkan bahwa rumah ini telah mengalami renovasi di beberapa bagian sejak peninggalan maestro. Namun arsitektur bergaya Bali tetap dipertahankan.

I Gusti Gede Udayana pun mengenang ketika masa kecilnya sempat melihat Lempad berkarya di rumah itu.

“Kakek kalau berkarya di rumah tidak memiliki ruang khusus. Bisa ia melukis di bagian timur, kadang di utara, tergantung kehendaknya,” tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved