Gunung Agung Terkini

SIAGA, 3 Pertanda Jika Gunung Agung akan Meletus Muncul, Warga Ramai-ramai Mengungsi

Setelah status Awas, yang ada hanyalah menunggu terjadinya letusan yang diperhitungkan sudah dekat atau saat terjadinya erupsi itu sendiri.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Istimewa
Sejumlah warga yang tinggal di lereng Gunung Agung berkumpul di Markas Polres Klungkung, Senin (18/9/2017) malam untuk mengungsi setelah status gunung api itu meningkat menjadi siaga Pukul 21.00 Wita. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Dewa Made Indra membenarkan bahwa terjadi kenaikan status Gunung Agung dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga). 

Beberapa sanak keluarga anggota Polres Klungkung yang berasal dari daerah dekat dengan Gunung Agung mulai mengungsi ke Polres Klungkung, Senin (18/9/2017) malam.
Beberapa sanak keluarga anggota Polres Klungkung yang berasal dari daerah dekat dengan Gunung Agung mulai mengungsi ke Polres Klungkung, Senin (18/9/2017) malam. (Istimewa)

“Jadi status memang sudah dinaikkan pukul 21.00 Wita, naik ke level III, berarti Siaga. Antisipasinya sudah kita persiapkan jika status Siaga,” jelas Dewa Indra kepada Tribun Bali melalui telepon di Denpasar, Senin (18/9/2017) malam.

Saat jumpa pers pada Senin (18/9/2017) siang, Dewa Indra menjelaskan bahwa ketika level Siaga, logistik telah tersedia dan pemerintah menyiagakan personelnya.

“Artinya masyarakat harus siaga untuk menghadapi pengungsian, dan pemerintah daerah siap-siagakan personel, peralatan dan logistik dan lainnya dalam hal mengungsikan warga,” tegasnya.

Setelah itu barulah ada level IV (Awas), di mana level ini bisa saja sudah terjadi erupsi/letusan atau bisa akan terjadi erupsi dalam waktu dekat.

Saat di level Awas ini sudah tidak boleh ada lagi penduduk di daerah rawan, semua di tempat pengungsian.

Atas peningkatan status bahaya tersebut, Badan Geologi memberikan rekomendasi agar masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan tidak beraktivitas, tidak melakukan pendakian dan tidak berkemah di dalam area kawah Gunung Agung.

Demikian juga di seluruh area di dalam radius 6 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung, atau pada elevasi di atas 950 meter dari permukaan laut (mdpl).

Selain itu, larangan melakukan aktivitas yang sama tersebut juga diperluas secara sektoral ke arah Utara, Tenggara dan Selatan-Barat Daya sejauh 7,5 Km.

"Zona-zona tersebut harus kosong dari aktivitas masyarakat," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, melalui WhatsApp di Denpasar, Senin (18/9/2017) malam. 

Sementara itu, informasi yang dihimpun Tribun Bali tadi malam, sejumlah warga yang bermukim di lereng Gunung Agung telah mengungsi ke Banjar Nongan, Desa Rendang, Karangasem.

Para pengungsi ini datang sekitar pukul 22.00 Wita.

Mereka datang beramai-ramai, menggunakan truk dam ada pula yang menggunakan sepeda motor.

Mereka terdiri dari warga Biaung, Sogra, Pereman dan Pempatan.

Tokoh masyatakat Banjar Nongan, Yoga Pranata mengatakan, pihaknya tidak mengetahui secara persis jumlah warga yang mengungsi di banjarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved