Gunung Agung Terkini

SIAGA, 3 Pertanda Jika Gunung Agung akan Meletus Muncul, Warga Ramai-ramai Mengungsi

Setelah status Awas, yang ada hanyalah menunggu terjadinya letusan yang diperhitungkan sudah dekat atau saat terjadinya erupsi itu sendiri.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Istimewa
Sejumlah warga yang tinggal di lereng Gunung Agung berkumpul di Markas Polres Klungkung, Senin (18/9/2017) malam untuk mengungsi setelah status gunung api itu meningkat menjadi siaga Pukul 21.00 Wita. 

Sebab mereka berasal dari berbagai desa.

Di Banjar Nongan, kata dia, para pengungsi ini ditempatkan di wantilan desa adat atau bale banjar.

"Pengungsi sudah datang sejak pukul 10 malam. Jumlahnya banyak, mereka ada yang bawa truk, rombongan, ada juga bawa sepeda motor. Mereka di sini tinggal di wantilan desa adat. Di sini (Banjar Nongan) pengungsinya hanya beberapa, sebagian besar pengungsi ada di Desa Adat Rendang," ujarnya.

Sebelumnya dijelaskan, ada 7 Pertanda Sekala Niskala Jika Gunung Agung akan Meletus:

1.     Pertanda sekala biasanya muncul sebulan hingga tiga bulan sebelum erupsi.

2.     Pertanda sekala seperti hewan-hewan yang tinggal di ketinggian Gunung Agung turun gunung.

3.     Hewan yang biasanya tinggal di Gunung Agung bahkan ke rumah-rumah penduduk.

4.     Hewan-hewan itu lebih peka merasakan suhu yang meningkat di bagian atas gunung, karena adanya peningkatan aktivitas vulkanik.

5.     Selain itu, biasanya juga terjadi hujan abu.

6.     Jika abu tersebut menempel di badan akan bisa menimbulkan gatal, dan mengalami lecet.

7.     Tanda niskala terdengar bunyi gamelan dan bleganjur sebleum erupsi.

Menurut penuturan para pengungsi tersebut, kata Yoga Pranata, beberapa dari 7 tanda-tanda akan meletusnya Gunung Agung sudah muncul.

Diantaranya:

1.     Rumah-rumah penduduk telah ditutupi abu vulkanik.

2.     Sebelum pukul 22.00 Wita di sejumlah kawasan tersebut sempat terjadi hujan abu.

3.     Selain itu, bau belerang juga sangat menyengat.

Untuk menghindari hal yang diinginkan, mereka memilih mengungsi ke kawasan rendang.

"Kata warga yang mengungsi, di kawasan mereka sudah terjadi hujan abu, bau belerang juga sudah menyengat," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved