Gunung Agung Terkini

Gunung Agung Telah Masuki Fase Kritis, Ini Arah Sebaran Abunya Jika Meletus September-Oktober

"Meskipun status awas belum tentu akan meletus, karena tergantung tekanan. Tapi potensi meletusnya tinggi," kata dia.

Penulis: Putu Candra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Rizal Fanany/Dwi S
Gunung Agung terlihat di Pos Pengamatan Gunungapi Agung,Desa Rendang,Kabupaten Karangasem,Minggu (24/9/2017) (kanan). 

Dengan kondisi itu, menurut Sutopo, potensi erupsi Gunung Agung menjadi besar.

Namun BNPB belum bisa memastikan kapan gunung dengan ketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut itu akan meletus.

Sutopo mengingatkan bahwa pada fase-fase kritis, biasanya gunung aktif memiliki banyak potensi untuk meletus.

"Meskipun status awas belum tentu akan meletus, karena tergantung tekanan. Tapi potensi meletusnya tinggi," kata dia.

Ketidakpastian terkait letusan Gunung Agung, diakui Sutopo, karena kurangnya data panjang erupsi letusan Gunung Agung.

Bahkan data letusan yang terjadi pada 1963 pun diakui Sutopo tidak terlalu lengkap.

"Data erupsi 54 tahun lalu pun tidak lengkap, jadi kita hanya memanfaatkan hasil penelitian dan kemungkinan erupsi saat ini," kata dia.

Terkait kemungkinan sebaran abu vulkanis, Sutopo juga belum bisa memastikan.

Namun, jika Gunung Agung meletus antara September dan Oktober maka bisa dipastikan sebaran abu vulkanis bisa menyebar ke daerah Barat Daya, dan Barat yakni daerah Jawa Timur.

Jika Gunung Agung meletus di antara November hingga Januari, sebaran abu vulkanis akan mengarah ke Timur yakni bisa berdampak ke kawasan NTB dan NTT.

Tren Penggelembungan

Kasbani menambahkan, saat ini Gunung Agung mengalami tren penggelembungan.

Hal ini terjadi seiring meningkatnya aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Bali ini.

"Ini kan kami memantau terus, ada tren penggelembungan atau mengembang. Istilahnya inflasi," kata pria yang sudah 27 tahun kerja di PVMBG sebagai pemantau gunung.

Namun, Kasbani belum bisa membeberkan besaran penggelembungan Gunung Agung karena sedang dihitung dan dilakukan pembandingan dengan pengamatan pada waktu sebelumnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved