Hari Ini Adalah Dipawali Yang Menjadi Hari Libur di Bali, Bagaimana Maknanya Bagi Umat Hindu?
Umat Hindu di India merayakan hari Dipawali ini dengan cara menghaturkan sesaji, menyalakan api, dan menyalakan lampu
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Eviera Paramita Sandi
Wiana juga mengatakan bahwa umat Hindu di India merayakan hari Dipawali ini dengan cara menghaturkan sesaji, menyalakan api, dan menyalakan lampu-lampu sebagai simbol dari penerangan.
“Mereka biasanya memperingatinya dengan banten, dan api. Mereka memasang lampu damar. Lampu-lampu menyala itu sebagai lambang penerangan dengan menangnya Rama melawan Rahwana, teranglah rakyat begitu,” terang pria berusia 71 tahun ini.
Mengenai hari raya Dipawali yang diperingati di Bali dan dinyatakan sebagai hari libur, menurut Wiana, tidaklah perlu diperdebatkan.
Sebab, baginya, agama adalah sesuatu yang fleksibel.
Semakin sering manusia itu beribadah atau mengamalkan ajaran agama, menurut Wiana, itu semakin bagus.
“Kalau kita megalungan dengan baik, sebenarnya itu sudah baguslah. Kalau ditambah dengan Dipawali tidak apa-apa juga. Kan semakin sering kita mengamalkan kebaikan tidak apa-apa. Tapi ini juga tidak merupakan keharusan. Karena agama itu kan kesadaran, bukan harus seperti ini dan seperti itu,” tutur Wiana.
Hanya saja, dalam memperingati Dipawali ini diharapkan umat Hindu tidak hanya berhenti pada seremoni dengan memasang lampu-lampu dan berbagai ritualnya, namun juga ke esensi dari perayaan tersebut, yaitu menyalakan `lilin hati` untuk berbuat baik kepada sesama dan alam.
“Lampu hati juga dinyalakan, itu intinya,” jelas Wiana.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Bali yang juga presiden The Hindu Centre Indonesia, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna juga tidak mempermasalahkan hari raya Dipawali diperingati dan ditetapkan sebagai hari libur fakultatif.
Menurut Wedakarna, keputusan Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI sudah tepat, karena mengakomodasi kepentingan umat Hindu di Indonesia.
“Karena Hindu Indonesia bukan hanya Hindu Bali saja, tapi ada komunitas Hindu Indonesia yang merayakan hari Dipawali. Seperti komunitas Hindu keturunan Tamil di Medan, dan juga WNI keturunan India. Jadi saya mendukung sekali,” kata mantan Rektor Universitas Mahendradatta itu.
Ia mengajak umat Hindu di Bali tidak perlu khawatir dengan adanya peringatan Dipawali di Bali.
Dipawali, menurut Wedakarna, adalah hari penghormatan kepada ibu Dewi Laksmi (Dewi Sri).
“Sikap kita ya menghormati saja. Toh selama ini umat Hindu non-Bali juga sama-sama mengikuti hari raya Nyepi, dan hingga kini mereka baik-baik saja,”tandas tokoh muda ini.(*)