Anggota Komunitas ‘Telanjang’ Ini Sebut 10 Tempat di Seminyak Sebagai Surganya Kaum ‘Tanpa Busana’
Sejumlah pesisir seperti Pantai Uluwatu, Pantai Geger, dan Pantai Dreamland menjadi lokasi incaran kaum naturis.
Lantaran ancaman hukum itulah, orang seperti Aditya yang senang bertelanjang berhadapan dengan resiko tinggi.
''Buat teman-teman, saya tergolong nekat. Berani nulis di internet,'' kata dia.
Tapi Aditya tidak sendirian, setidaknya. Di Jakarta dia bergabung dengan sebuah komunitas kaum nudis, yang menurutnya memiliki sekitar 10-15 anggota 'yang sudah berani tampil,' laki-laki dan perempuan.
Mereka secara berkala melakukan pertemuan atau kopi darat istilahnya.

''Jebret, setiap gathering begitu kumpul kita langsung naked.''
Kopi darat berlangsung di ruang yang mereka sewa bersama-sama.
Tempatnya berpindah-pindah.
''Bali, dulu pernah tapi saya belum pernah ikut. Yang di Puncak saya pernah ikut.''
Topik pembicaraan yang dibahas para penganut gaya hidup telanjang itu beragam.
Mulai dari sidang Ahok sampai bicara bisnis.
''Saat itu lagi sidang-sidangnya Ahok ya. Kita bicara soal sidangnya Ahok, kita bicara soal Jakarta, tidak ada hubungannya dengan ketelanjangan... Bahkan dua teman sibuk bicara bisnis.''
Menurut dia, kumpul dan bertelanjang bersama kaum naturis lain membuat hubungannya lebih erat.
''Kita menampakkan diri apa adanya. Yang gemuk, buncit, penisnya pendek atau panjang, payudaranya besar atau kecil, atau ada tanda lahir, semua kelihatan.
Kenapa harus apa adanya? Sebab artinya kita menerima diri dan respek terhadap diri orang lain.''
Buat Aditya, banyak miskonsepsi, alias pandangan yang keliru, yang perlu diluruskan soal naturis.