NGERI, Pemimpin Ritual Pembersihan Tubuh dan Jiwa Ini Tewas Terkukus Hidup-hidup

Setelah duduk di dalam penggorengan, sebuah tabung pengukus diselubungkan ke tubuhnya.

skynews
Lim Ba saat hendak memulai prosesi ritual. 

Dibandingkan dengan suara biasanya yang menandakan orang di luar untuk mengangkat tutup pengukus, suara kali ini seperti putus asa dan tidak teratur.

“Begitu ambulan datang, ayahku sudah berhenti bernafas. Ia pernah menjalani operasi jantung tahun lalu sehingga kesulitan bernafas dan ia juga selalu minum obat hipertensi,” jelas Kang Huai.

Dilansir dari The Star Online, Lim Ba sudah melakukan aksi mengukus diri lebih dari 10 tahun, meskipun keluarganya tidak setuju.

Kang Huai menambahkan, selama ritual itu makanan seperti nasi, jagung manis, dan bakpao diletakkan di dalam penggorengan untuk dikukus.

“Ibuku Ch’ng Siew Hong, adikku, dan aku sangat sedih. Ayahku yang menyenangkan telah meninggalkan kami,” tambah Kang Huai.

Sementara menurur putrinya, Wei Ling (37 tahun), ayahnya mengeluhkan cuaca panas dalam perjalanan ke Ayer Tawar.

Ia kehilangan selera makan dan hanya makan ubi dan biskuit kacang hijau.

Sebelum ritual itu berlangsung, Lim Ba bersikap biasa dan berfoto bersama para penggemarnya.

Disebutkan pula bahwa Lim Ba memiliki rekor dikukus selama 75 menit.

Sementara menurut presiden Federation of Taoist Associations of Malaysia (FTAM), Tan Hoe Chioew, ritual mengukus diri bukan benar-benar bagian dari ritual utama dalam ajaran Tao.

Ritual itu lebih ke pertunjukan fa su atau magis.

Ia menambahkan, ritual mengukus orang jarang ditampilkan.

Ia juga tidak mau menggomentari bagaimana persiapan yang dibutuhkan sebelum melakukan pertunjukan ini.

Ritual seperti ini untuk menarik para pengikutnya dan mempertunjukkan kekuatan fisik.

Namun, secara umum, pertunjukkan kekuatan fisik tidak disarankan.

Sementara kuil Kuala Sanglang Qinglong menyatakan rasa penyeselan dan kesedihan atas kematian Lim Ba di lama Facebook.

Disebutkan bahwa manajemen kuil akan membatalkan programnya untuk menghormati mendiang Lim Ba.

(Intisari Online/Khena Saptawaty)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved