Selamat kepada Bhayangkara FC Jadi Juara Guyonan, ‘Tanpa Keringat Hanya dengan Obrolan di Meja’ 

Bhayangkara FC berpesta di markas Madura United usai berhasil menang dengan skor 1-3 untuk kemenangan tim tamu

SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy saat merayakan Juara Liga 1 setelah menang atas Madura United di Stadion Bangkalan, Madura, Rabu (8/11/2017) malam. 

TRIBUN-BALI.COM, SURABAYA – Madura United dikalahkan Bhayangkara FC dipekan ke-33 Liga 1, di Stadion Bangkalan, Madura, Rabu (8/11/2017) malam.

Pertandingan penentuan Juara Liga 1 ini dimenangkan oleh Bhayangkara FC dengan skor 1-3.

Baca: Bali Berduka, Suporter Bali United Ramai di Medsos, Bersiap Hitamkan Dipta di Laga Terakhir Ini

Baca: Legislator pun Kecewa dengan Keputusan PSSI, Ini Katanya!

Dengan kemenangan ini Bhayangkara FC mengklaim bahwa mereka adalah Juara Liga 1 berdasarkan papan klasemen.

Baca: Sissoko Angkat Bicara: Saya Hanya Ikuti Instruksi

Bhayangkara FC berpesta di markas Madura United usai berhasil menang dengan skor 1-3 untuk kemenangan tim tamu.

Tiga gol Bhayangkara FC di cetak oleh Spasojevic pada babak kedua yang membuatnya menutup laga dengan hatrick.

Bukan cuma itu, kemenangan ini berbuah gelar juara untuk Bhayangkara FC dalam kompetisi Liga 1 Tahun 2017.

Usai laga tersebut, Manager Madura United, Haruna Soemitromemberi selamat kepada juara kompetisi.

"Selamat kepada Bhayangkara FC telah menjadi juara guyonan. Sesuai namanya kompetisi Gojek yang Bahasa Jawanya artinya 'guyonan. Iya kan Gojekan itu guyonan," ucap Haruna Soemitro(8/11/2017).

Baca: BREAKING NEWS: PSSI Nyatakan Bhayangkara FC Belum Juarai Liga 1, Ini Sebabnya!

Haruna mengatakan seperti itu setelah ia melihat ada banyak kontroversi dalam perjalanan juara Bhayangkara FC.

"Ada banyak kontroversi tanpa harus berkeringat dan cukup obrolan di atas meja saja maka hasil bisa di dapatkan," kata Haruna Soemitro.

Hanura Soemitro menilai beberapa keputusan PSSI di Liga 1 menjelang akhir musim dinilai kontoversial.

Dilansir BolaSport.com dari jatim.tribunnews.com, Hanura mengungkap adanya kriminalisasi terhadap Liga 1.

"Ada banyak kriminalisasi dalam liga guyonan ini. Di akhir musim, terjadi kriminalisasi dengan berbagai macam alat entah itu instrumen izin, intelijen, rekomendasi, bahkan yang tragis hari ini wasit asing," cetus Haruna Soemitro

Salah satu yang menjadi dasar Haruna adalah tiga kartu merah yang dikeluarkan wasit asing Seyed Vahitd Kazem asal Iran pada Madura United.

Tiga pemain Madura United yang dikartu merah tersebut antara lain Peter Odemwingie, Fandi Eko, dan Rizky Dwi.

Menurut Haruna, tiga kartu merah ini membuat pertandingan tidak kondusif lagi untuk Madura United.

"Bagaimana bisa wasit memberikan tiga kartu merah yang membuat tidak kondusifnya pertandingan," tutur Haruna.

Haruna menyayangkan sikap wasit yang terlalu mudah mengeluarkan kartu kepada pemainnya.

"Semua orang bisa menilai, karena pertandingan ini disiarkan live di mana kita diambil dari belakang tanpa kartu, tapi kalau pemain kita melakukan tackle keras, bukan kasar. Dengan mudah kartu itu melayang," ungkapnya.

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved