TERKINI, PSSI Isyaratkan Status Juara Bhayangkara FC bisa Dicabut, Peluang Bagi Bali United
Jika hasil banding Mitra Kukar diterima maka status juara yang saat ini disandang Bhayangkara FC bisa saja dicabut
Penulis: Marianus Seran | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA- Wakil Ketua PSSI Pusat Joko Driyono mengatakan, Bhayangkara FC belum bisa mengunci gelar juaranya karena masih menunggu hasil banding yang diajukan Mitra Kukar.
Hasil laga kontra Madura United, menempatkan Bhayangkara FC di posisi puncak klasemen Liga 1 Indonesia.
Baca: Bali Berduka, Suporter Bali United Ramai di Medsos, Bersiap Hitamkan Dipta di Laga Terakhir Ini
Saat ini, Bhayangkara FC mengoleksi 68 poin setelah sebelumnya mendapat ‘bonus’ dua poin karena Mitra Kukar dinyatakan kalah 0-3 dari Bhayangkara FC oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Baca: Bek Bhayangkara FC Putu Gede: Saya Minta Maaf Kepada Semeton Bali
Hukuman itu diberikan lantaran Mitra Kukar dinilai menurunkan pemain yang tidak sah, Mohammed Sissoko.
Saat bermain melawan Bhayangkara FC, Jumat (3/11/2017), eks pemain Liverpool dan Juventus tersebut sedang menjalani sanksi larangan bertanding selama dua pertandingan.
Baca: Menggelitik, Judul Media Asing: Kebingungan di Liga 1 karena Bhayangkara Klaim Status Juara
Joko Driyono menegaskan, belum ada satu klub pun yang resmi menyandang status sebagai juara Liga 1.
Padahal Bhayangkara FC yang berhasil menaklukkan Madura United dengan skor 3-1 pada Rabu (8/10/2017) malam poinnya sudah tidak mungkin dikejar para pesaingnya, termasuk Bali United yang menempati peringkat dua.
Baca: Saatnya Ketua PSSI Turun Tangan, Ketut Budi: Jangan Buat Kami Menduga-duga
Meskipun Bali United masih berpeluang menyamai poin yang dikantongi Bhayangkara FC, namun tim berjuluk Serdadu Tridatu tersebut kalah head to head dari sang pemuncak klasemen sementara itu.
“Misalnya, kejadian ekstrem di pertandingan terakhir Bhayangkara ada kasus disiplin yang berakibat hukuman kepada yang bersangkutan (pengurangan poin, diskualifikasi), maka yang diilustrasikan tadi hanyalah teoritis,” sambungnya.
Baca: Tegaskan Tak Peduli Opini, Bhayangkara FC: Kami Pantas Juara, Kami Bekerja Sangat Keras
Jadi dengan berbagai pertimbangan di atas, termasuk jika hasil banding Mitra Kukar diterima maka status juara yang saat ini disandang Bhayangkara FC bisa saja dicabut.
Apalagi jika di pertandingan terakhirnya Bhayangkara FC kalah dari Persija Jakarta, sementara Bali United menang atas Persegres Gresik.
Baca: Selamat kepada Bhayangkara FC Jadi Juara Guyonan, ‘Tanpa Keringat Hanya dengan Obrolan di Meja’
”Secara formal, tidak bisa kita sebut (saat ini) Bhayangkara juara Liga 1,” pungkasnya.
Terkait hal itu, CEO Bali United Yabes Tanuri menyatakan Bali United tetap memperjuangkan keadilan hingga saat ini.
"Kita menunggu hasilnya sembari diusahakan. Semoga apa yang disampaikan Wakil Ketua PSSI Joko Driyono menjadi kenyataan," kata Yabes Tanuri, Kamis (9/11/2017) siang.
Menurut dia, Managemen Bali United terus menunggu hasil dari segala usaha yang dilakukan saat ini.
"Dan kita saat ini masih menunggu juga hasilnya," katanya.
Sylvano Comvalius Bicara Soal Kandidat Pemain Terbaik di Liga 1
Penyerang Bali United, Sylvano Comvalius, mengaku senang bisa terpilih menjadi salah satu nomine pemain terbaik Liga 1.
Comvalius merupakan salah satu kandidat permain terbaik Liga 1.
Bomber asal Belanda tersebut bersaing dengan Willem Jan Pluim (PSM Makassar) dan Paulo Sergio Moreira Goncalves (Bhayangkara FC).
Terpilihnya Comvalius menjadi kandidat memang lumrah mengingat penampilan dia yang luar biasa pada musim pertama bersama Bali United.
Saat ini, pemain berusia 30 tahun tersebut menjadi pencetak gol terbanyak Liga 1 dengan torehan 35 gol.
Selain itu, tidak bisa dimungkiri juga Comvalius berperan besar membawa Bali United ke papan atas.
"Ya, saya tentunya sangat bangga menjadi kandidat pemain terbaik Liga 1. Menurut saya, prestasi ini bukan hanya untuk saya tetapi berkat rekan-rekan lain," kata Comvalius kepada BolaSport, Kamis (9/11/2017).
"Tentunya, prestasi ini menjadi sebuah kehormatan besar," ujarnya menambahkan.
Kandidat pemain terbaik Liga 1 berdasarkan Technical Study Group (TSG) PT Liga Indonesia Baru (LIB).
"Bukan hanya sebagai individu, penilaian pemain terbaik juga didasarkan pada pengaruhnya terhadap tim. Ya, tak sekadar permainannya menonjol, tetapi pemain terbaik pun harus mampu memberikan dampak positif bagi tim. Mampu tampil konsisten di level teratas, memiliki leadership, semangat dan antusias tim, menjadi role model tim, dan membawa timnya ke puncak prestasi," tutur Danurwindo, Direktur Teknik PSSI yang juga menjadi bagian TSG PT LIB.
Seperti yang dijelaskan Danurwindo, sejumlah hal dan aspek jadi penilaian yang diukur untuk memilih Pemain Terbaik Liga 1 2017, di antaranya, skill, kontribusi, pengaruh, dan perilaku.
Pengumuman nama yang mendapat predikat Pemain Terbaik Liga 1 2017 akan diumumkan pada malam penghargaan pada 20 November 2017.