PT Hardys Retailindo Pailit
13 Outlet Hardys Dibeli Orang Bali, Gede Sedana: Bangga yang Dibangun Gede Hardi, Melekat di Hati
Pria yang kini menjadi pemegang saham Hardys ini, mengaku telah membeli 13 outlet Hardys dari 18 outlet yang sebelumnya dimiliki
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Komisaris Utama PT Arta Sedana Retailindo, Putu Gede Sedana, membenarkan telah membeli aset ritel Hardys di Bank Muamalat Indonesia.
Baca: Beredar Foto Gubernur Bali Jadi Pembicara Wisata Halal, Pastika: Tidak Ada Satupun Agenda Saya
Pembelian telah dilakukan pada 9 Desember 2016 lalu.
Baca: Kisah Gede Hardi, Jaya dan Pailit dari Properti, Ternyata Bisnis Sejak Kuliah
Baca: Ternyata Cik Telah Melihat Tanda Hardys Akan Kolaps, Begini Pengakuannya
“Saya dengan tegas menyatakan tidak ada keterkaitan dengan keputusan pailit PT Hardys Retailindo, PT Grup Hardys, dan I Gede Agus Hardiawan,” tegasnya kembali kepada Tribun Bali, Senin (20/11/2017).
Baca: Heboh Jennifer Dunn Dilabrak Anak Faisal Harris! Ternyata Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Baca: Suaminya Selingkuh Dengan Jennifer Dunn, Sarita Sebut Suaminya Mengaku Sejak Akhir 2016
Pria yang kini menjadi pemegang saham Hardys ini, mengaku telah membeli 13 outlet Hardys dari 18 outlet yang sebelumnya dimiliki Gede Hardi.
Ke-13 outlet tersebut di antaranya dua outlet di Jawa Timur di Kabupaten Banyuwangi, tepatnya di Jalan Adi Sucipto dan Basuki Rahmat.
Kemudian tiga outlet di Kabupaten Buleleng, dua di Kota Singaraja dan satu di Seririt.
Selebihnya masing-masing satu outlet di Tabanan, Nusa Dua, Sanur, Sesetan, Gianyar, Karangasem, dan Negara.
"Dan, satu lagi ada lahan di Ubud yang izinnya mall,” jelas Sedana melalui sambungan telepon.
Mengenai penggantian nama Hardys, masih akan dibahas bersama manajemennya.
Namun kemungkinan besar pihaknya masih menggunakan brand Hardys karena telah melekat di hati masyarakat Bali.