Gunung Agung Terkini
Gempa Tremor Menerus Kembali Terekam di Gunung Agung, Apakah Dipengaruhi Aktivitas Galian C?
PVMBG kembali merekam tremor menerus (microtremor) pada Gunung Agung, Karangasem, Bali, Selasa (22/11/2017).
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
■ Vulkanik Dangkal
(Jumlah : 2, Amplitudo : 3-6 mm, Durasi : 8-12 detik)
■ Vulkanik Dalam
(Jumlah : 1, Amplitudo : 4 mm, S-P : 1 detik, Durasi : 7 detik)
■ Tektonik Lokal
(Jumlah : 1, Amplitudo : 24 mm, S-P : 7 detik, Durasi : 74 detik)
■ Tektonik Jauh
(Jumlah : 1, Amplitudo : 4 mm, S-P : 16 detik, Durasi : 43 detik)
Ada Peningkatan Energi Thermal Hingga Kadar CO2 Dan H2O Yang Tinggi
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Berapi Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana menjelaskan, rekahan memang teramati membesar dari satelit pada sekitar 15 November lalu.
Satelit Aster TIR juga menangkap peningkatan energi termal pada tanggal 15 November 2015.
“Tadi pagi sekitar jam 8 pagi, kami menerbangkan drone dan hasil pengukuran gas pada plume tadi pagi menunjukkan kadar CO2 dan H2O yang tinggi. SO2 justru rendah, kemungkinan karena faktor scrubbing, SO2 terjebak dalam air hidrothermal di dalam tubuh Gunung Agung,” jelas Devy, Selasa (21/11/2017).
Tapi tingginya CO2 mengindikasikan bahwa asap putih yang teramati selama ini merupakan kontribusi dari magma.
Asap ini 100% adalah volcanic origin atau berasal dari aktivitas vulkanik.
“Kami sudah diskusi dengan ahli geokimia dunia. Mereka sepakat bahwa asap selama ini meskipun didominasi uap air namun memiliki komponen magmatik yg cukup tinggi,” kata Devy.