Gunung Agung Terkini
7 Dampak yang Dikhawatirkan, Buntut Peningkatan Aktivitas Gunung Agung dan Penutupan Bandara
Ini 7 dampak yang dikhawatirkan akibat peningkatan aktivitas Gunung Agung dan penutupan Bandara Ngurah Rai:
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Ia khawatir kalau terus-menerus terjadi erupsi Gunung Agung dan Bandara Ngurah Rai harus ditutup demi keselamatan penerbangan dari abu vulkanik, maka hotel akan tutup, restoran tutup dan PHK bakal terjadi.
“Atau paling tidak, karyawan akan dirumahkan. Saya tentu harapkan tidak ada PHK, cukup kurangi jam kerja saja. Tapi, kita harus bijaksana menyikapi hal seperti ini,” jelasnya.
Kepala Disparda Gianyar, Anak Agung Ari Brahmanta, Rabu (29/11/2017) mengatakan, dampak penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah signifikan terhadap pariwisata Ubud.
Kata dia, pada November-Desember 2016, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Ubud sebanyak 122 ribu jiwa.
Sementara November ini hanya 33 ribu jiwa dan booking kamar hotel maupun homestay Desember 2017 hanya 1.125 jiwa.
Padahal di bulan normal, jumlah booking kamar pada Desember rata-rata 2.300 orang per hari.
“Penutupan airport sudah sangat terasa dampaknya, dan di luar dugaan. Penurunan jumlah kunjungan ke Ubud yang menjadi ruh pariwisata Gianyar sudah sampai 70 persen. Sejatinya kondisi ini bukan karena wisatawan takut ke Bai. Malahan informasi yang saya dapat, banyak yang ingin ke Bali. Tapi karena akses masuk ke Bali (bandara) ditutup, mereka jadi tidak bisa ke sini. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada tingkat hunian, tetapi juga kunjungan ke restoran. Sekarang, pelanggan restoran tidak lebih dari 10 orang,” tandasnya.
Potensi PHK Massal
Menurut Gung Ari, apabila kondisi ini berlangsung hingga jangka waktu dua bulan ke depan, pihaknya memprediksi akan banyak hotel, homestay, restoran yang gulung tikar.
Pada gilirannya, ini akan mematikan perekonomian di bidang jasa seperti transportasi, rafting, cycling, spa dan lainnya yang mengandalkan wisatawan.
Akibat lanjutannya, akan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) skala besar, yang berujung pada krisis ekonomi.
Sebab, saat ini sektor pariwisata Ubud menyerap tenaga kerja sebanyak 150 ribu orang.
“Penutupan bandara berlangsung selama dua bulan saja, pariwisata Ubud bisa kolaps,” tandasnya.
Ia melanjutkan, kehancuran tidak hanya terjadi di sektor pariwisata.
Tetapi juga sektor pertanian, perkebunan dan perikanan.
Sebab, selama ini komoditas yang dihasilkan tiga sektor tersebut lebih banyak diserap oleh sektor pariwisata.
“Jadi, luas sekali dampak penutupan bandara,” ucapnya.
Untuk meminimalkan dampak erupsi Gunung Agung terhadap pariwisata, Pemprov Bali telah melakukan berbagai hal misalnya memfasilitasi wisatawan yang tidak bisa keluar Bali lewat Bandara Ngurah Rai dengan jalan darat, yakni menaiki bus.
Wisawatan mancanegara juga diberi visa extention (perpanjangan visa) dan tidak mengenakan cancellation fee (biaya pembatalan).
