Ibunda Luh Devi Cahyani Bermimpi Mebakti di Tempat ini Sebelum Anaknya Tewas
Dua orang korban masing-masing bernama Kadek Dwi Asmarani (16) bersama rekannya Luh Devi Cahyani (17)
Nah, setelah menggelar persembahyangan, para siswa kemudian diberi arahan oleh salah satu guru pendamping bernama Gusti Ngurah Agus Deni, agar seluruh siswanya tidak mandi di areal air terjun.
Nahas, arahan sang guru diabaikan oleh sebagian muridnya.
Selang beberapa menit empat guru pendamping itu sontak terkejut ketika mendegar adanya bunyi teriakan minta tolong dari para siswa-siswinya.
Setelah diamati, rupanya dua orang siswinya tenggelam.
Mereka pun panik, dan bergegas meminta bantuan kepada warga sekitar untuk melakukan pertolongan.
Balawista Pokdareis Tunjung Mekar, Desa Sambangan pun dengan sigap mendatangi TKP untuk melakukan evakuasi.
"Saya lagi di pos pantau Air Terjun Aling-Aling, Sambangan. Saya dengar kabar ada orang tenggelam, saya langsung manggil anggota, saya ambil kaca mata renang, dan langsung menuju ke Air Terjun Batu Barak," jelas Dedy.
Setibanya di lokasi, ia langsung membagi timnya yang berjumlah 10 orang, menjadi dua regu.
Regu pertama berhasil mengevakuasi Kadek Dwi Asmarani.
Ia dievakuasi dalam keadaan telah meninggal dunia, dan langsung dibawa ke RSUD Buleleng.
Sedangkan regu kedua, berhasil mengevakuasi Luh Devi Cahyani, yang juga dalam keadaan telah meninggal dunia, dan langsung dibawa ke RSUD Buleleng.
"Posisi kedua korban kami temukan berdekatan di dalam air, dengan kedalaman sekitar enam meter. Sehingga proses evakuasi dilakukan secara bertahap. Posisi mereka ada yang terlentang dan telungkup," ungkap Dedy.(*)