Mantan Polisi Ditemukan Tewas

Rumah Tempat Ditemukannya Mayat Aiptu Suanda Gelap Tanpa Penghuni, Namun Ada Ini Pada Hari Jumat

Saat kejadian ada desas-desus bahwa akan ditinggali oleh seseorang tapi tidak diketahui siapa.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / I Made Ardhiangga Ismayana
TKP ditemukannya jasad anggota polisi di Jalan Nuansa Kori Indah, Denpasar, Bali, Selasa (19/12/2017) 

Baru setelah tadi ditemukan mayat dan rumah terbuka, bau busuk dari dalam rumah yang jaraknya sekira 30 meter dari warung atau tokonya itu, tercium cukup menyengat.

"Biasanya hari-hari setelah hari Jumat gak ada tercium apa-apa mas. Mungkin karena tadi sudah terbuka jadi tercium. Tapi saya takut memang rumahnya gelap sekali sejak Februari lalu," bebernya. 

Ada Luka Tusuk di Dahi Hingga Belatung 

Mantan Anggota Polsek Denpasar Timur Aiptu Suanda (58) ditemukan dalam kondisi cukup tragis, dengan aliran darah mengering dan bau busuk
Mantan Anggota Polsek Denpasar Timur Aiptu Suanda (58) ditemukan dalam kondisi cukup tragis, dengan aliran darah mengering dan bau busuk (Istimewa)

Polisi menduga kuat pensiunan polri itu dibunuh, dugaan Aiptu I Made Suanda menjadi korban pembunuhan diperkuat hasil pemeriksaan forensik di RSUP Sanglah, Denpasar.

Tim dokter forensik menemukan luka tusuk pada tubuh jenazah pensiunan polisi tersebut.

Berdasarkan gambaran luka tusuk yang diderita korban, telah terjadi kekerasan menggunakan benda tajam.

"Dari gambaran luka tusukannya adalah kekerasan tajam. Ini terjadi pada dahi kanan dan tungkai bawah sebelah kiri," kata dokter forensik, dr Ida Bagus Putu Alit, DMF, Sp.F, didampingi Kasubag Humas RSUP Sanglah, I Dewa Ketut Kresna, Selasa (19/12/2017).

Tim forensik menerima jenazah Suanda, Selasa pukul 13.00 Wita. Setelah tiba di Ruang Forensik RSUP Sanglah, langsung dilakukan pemeriksaan luar pada jenazah.

Saat diterima jenazah korban sudah dalam keadaan dipenuhi belatung sepanjang 1,4 cm. Hal ini menandakan interval kematian sejak 4-5 hari yang lalu.

Menurut keterangan Alit, dari tanda kematian, telah terjadi pembentukan gas dalam tubuh.

Ini menyebabkan perut korban mengalami pembengkakan dan membesar.

Selain itu, terdapat cairan-cairan pembusukan bahkan lidah korban sampai keluar.

"Terjadi pelebaran pembuluh darah balik dan pengelupasan kulit. Ditemukan belatung atau lava sepanjang 1,4 cm.

Berdasarkan tanda kematian tersebut dan panjang belatung, interval waktu korban meninggal dunia adalah 4-5 hari sebelum pemeriksaan ini," terangnya.

Dengan kata lain, korban kemungkinan tewas sejak dilaporkan hilang pada Selasa (15/12/2017) lalu. Dugaan sementara dari polisi korban menjadi korban pembunuhan komplotan penggelapan mobil.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved