Mantan Polisi Ditemukan Tewas

Pengabenan Terbentur Dresta Desa Adat, Istri Ungkap Pamit Terakhir Aiptu Suanda

Aiptu Suanda dikenal masyarakat sebagai sosok yang baik dan tidak pernah terlibat dalam masalah apapun.

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / Made Prasetia Aryawan
Keluarga menghaturkan banten punjung di depan foto alamarhum Aiptu Made Suanda di rumah duka Banjar Penenjoan, Desa Darmasaba, Abiansemal, Badung, Bali, Kamis (21/12/2017). 

Almarhum Aiptu Suanda berpulang untuk selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ni Luh Rai Sukawati (53), dan tiga orang anak yang semuanya sudah menikah, Ari Desianti, Made Kristiana, dan Komang Tria Paramita Anggraini.

Gelagat Aneh

Luh Rai menceritakan, terakhir bertemu dengan almarhum suaminya pada Jumat (15/12/2017) sekitar pukul 11.30 Wita.

Saat itu suaminya pamitan untuk melakukan transaksi karena mobil Jazz miliknya sudah laku.

Namun, setelah pamitan tidak ada kabar dan tidak bisa dihubungi sekitar pukul 12.25 Wita hingga sore hari.

“Jam 11.30 itu dia (alm) pamitan untuk transaksi di bank, namun saya sempat menghubungi ternyata hape-nya sudah dalam keadaan tidak aktif,” ujar Luh Rai dengan nada terbata-bata.

Ia pun langsung berkoordinasi dengan keluarga untuk menunggu korban pulang.

Namun, hingga menjelang malam korban tak kunjung kembali ke rumah. Dari sanalah timbul rasa kecurigaan yang amat besar dari istri maupun keluarganya.

Sebelum korban dinyatakan hilang, tuturnya, korban juga sempat melaksanakan transaksi dengan dua orang (pria dan wanita) yang menggunakan masker di depan rumah.

Gelagat aneh sudah diperlihatkan keduanya.

Selain tak membuka maskernya, kedua orang ini tidak mau masuk ke dalam rumah korban.

“Saya tidak melihat masuk rumah, mereka transaksinya di luar saja (depan rumah). Tidak mau masuk ke rumah. Padahal biasanya juga transaksi di dalam rumah,” tuturnya.

Dia mengingat, sehari sebelum kejadian antara suaminya dan pembeli mobil ini sempat berkomunikasi melalui pesan singkat yang intinya akan membeli mobil Jazz tersebut.

“Sebelum deal (setuju) berarti memang ada komunikasi,” timpal Wayan Sura.

Kemudian, pada Jumat sekitar pukul 11.30 Wita, Aiptu Suanda meninggalkan rumah dengan membawa sebuah tas yang di dalamnya berisi surat-surat mobil yang hendak dijual menuju sebuah bank untuk diajak transaksi.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved