Inspirasi
Langka, Made Arnaja Sukses Kembangkan Buah Naga Kuning, Berbuah Tak Kenal Musim
Buah ini merupakan satu di antara jenis buah naga yang keberadaannya masih cukup langka.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Made Arnaja, petani yang berhasil mengembangkan buah yang sedang naik daun.
Namanya buah naga kuning. Bibit buah naga kuning mulanya ia dapatkan dari Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.
Buah ini merupakan satu di antara jenis buah naga yang keberadaannya masih cukup langka.
Namun siapa sangka, di sebuah perkebunan yang terletak di Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, buah ini justru mudah untuk dijumpai, dan tumbuh secara subur.
"Saya mulai menanam buah naga kuning ini pada 2016 lalu. Ya bisa dikata baru saya saja yang menanam buah naga kuning ini di Bali," katanya, Minggu (24/12/2017).
Arnaja memiliki sekitar 1.000 pohon buah naga kuning.
Berawal dari coba-coba, bibit itu rupanya cocok dan berhasil tumbuh di wilayah Desa Tajun.
Dari satu bibit itu lah, pria kelahiran Tajun, 28 Oktober 1950 itu akhirnya mampu mengembangkan buah naga kuning tersebut menjadi lebih banyak lagi.
"Ide awal saya lihat buah ini unik, dan masih langka. Akhirnya bibitnya saya beli di Pasuruan sepanjang sekitar 30 sentimeter. Saya bikin satu tiang dengan teknik sambung batang. Nyatanya berhasil tumbuh dan bisa dikembangkan lagi," tuturnya.
Proses pemeliharaannya pun sebut Arnaja tergolong sangat mudah.
Cukup diberi pupuk organik secara rutin, maka buah naga kuning akan tumbuh secara subur.
Demikian pula dari segi rasa, tak kalah saing dengan buah naga merah atau putih pada umumnya. "Selain manis, belum banyak beredar di pasaran. Jangan kan di Bali, di Indonesia saja masih jarang dijumpai. Maka tidak heran harga per kilogramnya bisa mencapai Rp 250 ribu sampai dengan Rp 300 ribu," ungkapnya.
Dihitung dari masa penyambungan batang, buah naga kuning ini baru bisa dipanen sekitar satu tahun kemudian.
"Satu kali panen itu bisa dapat 40 sampai dengan 50 buah per pohonnya. Untungnya lagi berbuah tanpa mengenal musim. Begitu buah dipanen, bisa muncul lagi bunga baru," katanya.
Meski telah berhasil mengembangkan buah naga kuning di Bali Utara, Arnaja mengaku belum sempat memasarkan produknya itu hingga ke pasar atau supermarket.