Mantan Polisi Ditemukan Tewas

TRAGIS, Aiptu Suanda Tewas Usai Dihantam Benda Ini, Kapolresta: Mereka Membunuh Pukul 12.30 Wita

Purnawirawan Polri Aiptu Made Suanda menghembuskan napasnya setelah digebuk helm dan benda tumpul lainnya

Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/I Made Ardhiangga
Kapolresta Denpasar Kombespol Hadi Purnomo saat memimpin gelar rilis di Mapolresta Denpasar, Selasa (26/12/2017). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Purnawirawan Polri Aiptu Made Suanda menghembuskan napasnya setelah digebuk helm dan benda tumpul lainnya oleh Gede Ngurah Astika dan tiga rekannya, Dewa Made Budianta, Dewa Putu Alit Sudiasa dan Putu Very Permadi.

Ke empatnya sudah ditangkap usai perburuan selama beberapa hari. Mereka di tangkap di dua kabupaten, yakni Tabanan dan Buleleng.

Kapolresta Denpasar, Kombespol Hadi Purnomo menyatakan, awal pembunuhan ini terjadi pada 14 Desember 2017 lalu.

Saat itu, tersangka Ngurah Astika alias Sandi, hendak membeli mobil kepada korban.

Transaksi kemudian dilakukan, dengan kesepakatan jual-beli Mobil Jazz warna putih milik korban seharga Rp. 185 juta.

Sandi merencanakan untuk memberikan obat tidur dicampur kopi supaya bisa mendapatkan mobil tersebut.

"Kemudian pada tanggal 14 itu makanya Ngurah Astika alias Sandi ini mengontrak rumah di TKP pembunuhan itu. Dan dibayar seharga 1 juta untuk uang kesepakatan awal. Sisanya 44 juta akan dibayar lagi," ucap Hadi Selasa (26/12/2017).

Baca juga: Terkuak, Polisi Ungkap 4 Tersangka Pembunuh Aiptu Purnawirawan Suanda Terlibat Kasus Kriminal Ini

Baca juga: Usai Coba Bunuh Diri Hingga Usus Terburai, Otak Pembunuh Aiptu Suanda Dirawat di Rumah Sakit

Dari kontrak rumah usai kunci dipegang, akhirnya Sandi mengundang tiga rekannya untuk datang ke Tabanan.

Mereka bertemu di Tabanan dan pada pagi hari mereka berangkat ke Denpasar. Kemudian, direncanakan Alit membeli obat tidur dan kopi sebelum mereka akhirnya berada di Jalan Nuansa Kori Denpasar tempat korban dihabisi.

"Mereka dari Tabanan ke Denpasar hingga akhirnya bertemu korban di rumah tersebut. Dan sudah menyiapkan obat tidur dan tersangka Alit juga membeli kopi untuk dicampurkan dan disuguhkan ke korban," jelas Hadi.

Baca juga: VIDEO: Kapolresta Denpasar Beberkan Peran Masing-masing Pelaku Pembunuhan Aiptu Suanda

Hadi mengurai, setelah itu pada tanggal 15 Desember pukul 11.00 Wita, mereka bertemu. Dan korban yang sudah datang disuguhi kopi. Berselang sejam, ternyata obat tidur itu tidak bereaksi.

Singkat kata, korban biasa saja dan mulai meminta untuk segera dibayar. Namun, ada sedikit cek-cok, dan Sandi mulai marah alias naik pitam.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved