Made Bayu ‘Gendeng’ Selalu Gunakan Genta Atau Udeng Saat Praktikkan Ilmu Kebal Ini

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Satu-satunya Pesulap putra, Made Bayu "Gendeng" Bali sukses mewakili Bali pada gelaran Festival Budaya Supranatural Nusantara.

"Saya bangga menjadi satu-satunya wakil dari Bali, yang bisa tampil dalam acara tersebut," ungkap Bayu Gendeng.

Karirnya mulai menanjak sejak dia menjadi runner up The Master di salah satu stasiun televisi nasional pada tahun 2010.

Made Bayu Gendeng sapaannya di atas panggung berhasil memukau penonton yang hadir.

Ia melakukan atraksi mengiris lidah dengan parang namun ajaibnya, ia kebal dan tak mengalami luka sedikitpun.

Tidak hanya Bayu Gendeng, sekitar 500 supranatural berbagai daerah di nusantara ikut hadir.

Acara tersebut berlangsung selama 25 hari, pada tanggal 30 November sampai dengan 25 Desember 2017.

Festival yang bertempat di Pekan Raya Sumatra Utara, Medan, disaksikan oleh ribuan penonton yang menghadiri acara tersebut.

Beberapa atraksi yang ditampilkan pada saat festival tersebut yaitu, terjun dari gedung lantai 4, disetrum dengan listrik bertegangan 2000 volt, dilindas mobil dan ataksi debus lainya.

"Selain menjadi peserta, saya juga di beri kesempatan salah satu juri dari 4 juri dalam lomba debus pada Festival tersebut," ujarnya.

Sebelum ditunjuk menjadi juri dia sukses menampilkan atraksi, yang memukau para penonton yang hadir pada Festival tersebut.

Dari kecil dia memang menggemari permainan sulap, sehingga berhasil mewakili Bali untuk bermain sulap keluar daerah.

Ilmu sulap yang diperlajarinya bersumber dari lontar-lontar Bali kuno.

"Saya ingin memperkenalkan budaya Bali melalui sulap, setiap atraksi saya selalu menggunakan genta atau udeng yang menjadi ciri khas budaya Bali." Terangnya.(*)