KPPAD Akan Selidiki Hal Ini Dari Sekolah Siswi SMP Yang Meninggal Usai Berhubungan Intim di Tabanan

Kedua sejoli ini mulai kenal sejak 29 Desember 2017 melalui aplikasi BBM, kemudian beberapa kali mulai ketemuan.

Penulis: I Made Argawa | Editor: Eviera Paramita Sandi
Kolase Tribun Bali
Korban tewas usai berhubungan intim 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali sesalkan peristiwa meninggalnya siswi SMP di Tabanan usai melakukan hubungan intim dengan pacarnya.

Komisioner Bidang Pendidikan,  Pengisian Waktu Luang dan Kebudayaan KPPAD Provinsi Bali, Kadek Ariasa menyebutkan, pihaknya akan melakukan pantauan kasus itu ke sekolah siswi malang tersebut.  

"Hari ini dan besok kami ada kegiatan,  kemungkinan Rabu (24/1/2018) atau Kamis (25/1/2018) akan melakukan pantauan langsung ke sekolah, " katanya,  (22/1/2018). 

Baca: Mobil Pemburu Preman Tiba di RSUP Sanglah Diduga Terkait Kematian Siswi SMP Usai Berhubungan Intim

Baca: Pacar Siswi SMP yang Tewas Usai Berhubungan Badan Diperiksa, AKP Suyasa : Kenapa Bisa Sebebas Itu?

Ariasa menyebut, pantauan itu terkait peran serta pendidik serta lingkungan di sekolah yang bersangkutan.

Meskipun waktu kejadian berada di luar jam sekolah, tapi ia menilai persoalan seperti adalah tanggung jawab semua pihak.  

"Makanya kami ingin tahu seperti apa lingkungannya di sekolah, " jelasnya.  

Disebutkan juga,  ini adalah kali kedua siswi di Tabanan terlibat persoalan, sebelumnya kasus video pelecehan terjadi di sebuah SMK swasta di Tabanan tersebar di dunia maya.  

"Persoalan siswa di luar dunia pendidikan seperti ini harus mendapatkan perhatian semua pihak, " paparnya.

Sebelumnya, seorang pelajar Seorang pelajar SMP asal Selemadeg atas nama LGDS (14) meninggal setelah berhubungan badan sebanyak dua kali dengan pacarnya AW (25) asal Seririt, Singaraja. 

Informasi yang berhasil dihimpun, kedua sejoli ini mulai kenal sejak 29 Desember 2017 melalui aplikasi BBM, kemudian beberapa kali mulai ketemuan. 

Lantas pacar korban mengajak berhubungan badan pada hari Minggu (21/1/2018).

Sebelumnya mereka bertemu di daerah air terjun Singsing Angin, Desa Apit Yeh, Kecamatan Selemadeg sekira Pukul 13.30 wita.

Kemudian korban diajak oleh pacarnya ke tempat kost di daerah Dangin Carik, Tabanan

Sampai di kost, mereka ngobrol dan nonton televisi lantas berhubungan badan sebanyak dua kali. 

Pada saat hubungan badan yang kedua kali, korban mengeluarkan darah dari kelaminnya.

Kemudian selesai berhubungan ditinggal oleh pacarnya ke kamar mandi.

Kembali dari kamar mandi tiba-tiba dilihat korban sudah tidak sadarkan diri, lalu dibawa ke rumah sakit oleh pacarnya sekira pukul 15.30 wita. 

Sampai di BRSUD Tabanan korban langsung diperiksa dan dinyatakan meninggal.

Luka Yang Ditemukan Oleh Dokter Forensik

Hari ini, Senin (22/1/2018) tim dokter Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali telah melakukan autopsi terhadap jenazah siswi SMP asal Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Bali yang meninggal setelah berhubungan badan.

Outopsi tersebut dilakukan sekitar 08.30 Wita.

Dari hasil pemeriksaan fisik, ditemukan beberapa luka lecet dan luka memar di tubuh korban.

Menurut keterangan Kepala Instalasi Kedoteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, dr. Dudut Rustiyadi, luka lecet dan memar tersebut ditemukan di bibir, leher kanan-kiri, dada, dan paha kanan-kiri.

"Dari pemeriksaan luar jenazah, kami temukan ada beberapa luka, yaitu luka lecet dan memar pada daerah bibir, leher, dada dan di paha," kata Dudut.

Selain itu, dari kemaluan juga keluar darah.

Penyebab korban meninggal dari hasil pemeriksaan luar karena kekurangan oksigen.

Hal ini karena ditemukan warna kebiruan di bibir dan kuku.

Dari organ-organ dalamnya juga ada bintik-bintik pendarahan dan pelebaran pembuluh darah.

"Jadi orang ini mati, karena mati lemas kekurangan oksigen," tambah Dudut. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved