Mobil Pemburu Preman Tiba di RSUP Sanglah Diduga Terkait Kematian Siswi SMP Usai Berhubungan Intim
Kedatangan mobil ini ke RSUP Sanglah diduga terkait dengan autopsi siswi SMP asal Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Bali.
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Siang ini, Senin (22/1/2028) sebuah mobil Pemburu Preman Polres Tababan terparkir di halaman instalasi forensik RSUP Sanglah Denpasar, Bali.
Kedatangan mobil ini ke RSUP Sanglah diduga terkait dengan autopsi siswi SMP asal Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Bali.
Adapun Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustiyadi membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan autopsi.
“Kami telah melakukan autopsi atas permintaan Polres Tabanan,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang siswi SMP asal Kecamatan Selemadeg berinisial LGDS (14) meninggal setelah berhubungan badan sebanyak dua kali dengan pacarnya berinisial AW (25) asal Kecamatan Seririt, Singaraja.

Informasi yang berhasil dihimpun Tribun Bali, kedua sejoli ini mulai saling mengenal sejak 29 Desember 2017 melalui aplikasi BBM.
Perkenalan itu diikuti beberapa kali mulai pertemuan.
Dan keduanya sepakat berpacaran.
AW kemudian mengajak LGDS berhubungan intim layaknya hubungan suami istri, Minggu (21/1/2018).
Sebelumnya, keduanya bertemu di daerah Air Terjun Singsing Angin, Desa Apit Yeh, Kecamatan Selemadeg sekira Pukul 13.30 wita.
Kemudian korban diajak oleh pacarnya ke tempat kost di daerah Dangin Carik, Tabanan.
Sesampai di kost, mereka ngobrol dan nonton televisi lalu berhubungan badan sebanyak dua kali.
Pada saat berhubungan badan yang kedua kali, korban mengeluarkan darah dari kemaluannya, kemudian selesai berhubungan ditinggal oleh pacarnya ke kamar mandi.
Kembali dari kamar mandi tiba-tiba dilihat korban sudah tidak sadarkan diri, lalu sang pacar membawa korban ke rumah sakit sekira pukul 15.30 wita.