Serba Serbi
Arti Ular Masuk Rumah, Ini 4 Cara Menentukan Karang Panes Menurut Lontar Rogha Sanghara Gumi
Karang panes merupakan tempat yang dianggap kurang baik untuk ditempati.
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dalam membangun tempat tinggal, dalam kepercayaan masyarakat Bali ada yang disebut dengan karang panes.
Karang panes merupakan tempat yang dianggap kurang baik untuk ditempati.
Menurut Staff Pusat Kajian Universitas Udayana, Putu Eka Guna Yasa berdasarkan lontar Rogha Sanghara Gumi yang pernah dibacanya, ada empat cara mengidentifikasi apakah karang itu termasuk karang panes atau bukan.
Keempat identifikasi tersebut bisa dilihat dari posisi geografis, adanya hal-hal yang tidak lumrah, berdasarkan pertanda alam, serta adanya binatang aneh.
1. Berdasarkan posisi geografis misalnya bangunan tumbak jalan.
"Ada pertigaan, ada bangunan pas nyaplok jalan di depannya, hal itu yang disebut tumbak jalan," kata Guna yang ditemui Senin (5/2/2018) sore di ruang kerjanya.
Untuk menghindari hal itu, biasanya seseorang membangun pemesuan atau pintu keluar tidak pas dengan arah datangnya jalan, melainkan digeser ke kanan atau ke kiri.
Guna menambahkan secara sekala setiap pertigaan pasti ada pertemuan atau daerah rawan.
Selain itu ada juga energi sekala (energi magis).
2. Dilihat dari hal-hal yang tidak lumrah di dalam pekarangan misal munculnya lulut.
"Sehari-hari kita sangat sulit menemukan lulut. Kecuali ada unsur-unsur tertentu yang mendukung kemunculannya," katanya.
Secara mitologis, menurut Guna hal itu menunjukkan kemunculan Ida Bhatara Sri sebagai pertanda karang panes.
Untuk mengatasi hal tersebut biasanya dilakukan upacara prayascita.
3. Dilihat dari pertanda alam, misalnya ada pohon kena kilap (sander kilat) hingga mati di pekarangan.