Pembetot Bass SID Terjun Langsung Aksi Bersih Sampah di Pantai Kuta, Eka Rock: Aturan Harus Tegas
Pembetot bass band rock asal Bali Superman Is Dead (SID), yaitu Eka Rock, turut serta dalam aksi bersih-bersih sampah
Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pembetot bass band rock asal Bali Superman Is Dead (SID), yaitu Eka Rock, turut serta dalam aksi bersih-bersih sampah yang bertajuk Bali's Biggest Clean Up di Pantai Padma, Legian, Kuta, Sabtu (24/2) pagi.
Ia mengungkapkan, SID maupun dirinya secara personal sudah sejak lama melakukan gerakan serupa.
Kepedulian terhadap kebersihan lingkungan itu kemudian ditularkan kepada Outsiders dan Lady Rose --sebutan bagi para penggemar SID.
"Outsiders mengkoordinasikan dirinya masing-masing di setiap daerah. Jadi, apa yang kita lakukan di awalnya, mereka yang memperpanjang tangan kita," ujar Eka Rock.
Sebagai seorang public figure, Eka mengaku kampanye untuk memerangi sampah cukup efektif.
Minimal untuk membuat para penggemar mereka memiliki kesadaran. Misalnya dari hal-hal kecil seperti membuang puntung rokok tidak dengan sembarangan.
"Aturan juga harus diperketat agar masyarakat taat. Aturan yang kurang tegas akan membuat mereka break the rules (melanggar aturan)," imbuhnya.
Selain memanfaatkan media sosial, kampanye peduli lingkungan juga dilakukan SID lewat interaksi langsung dengan penggemar.
Beberapa kali bahkan SID menghadiri undangan dari Outsiders di berbagai daerah untuk turut membersihkan sampah.
Termasuk pula menyelipkan beberapa pesan tentang alam saat beraksi di atas panggung.
"Sebab, menjadi musisi itu tidak cukup hanya bermusik saja. Kita harus juga memberikan sesuatu kepada mereka," kata Eka Rock.
Sementara itu, pemerhati lingkungan Suzy Hutomo, mengajak seluruh komponen masyarakat dan wisatawan mancanegara di Pulau Dewata ikut berpartisipasi memerangi sampah plastik di pesisir pantai, guna menciptakan keindahan dan panorama alam yang tetap asri.
"Saya sering berjalan-jalan di pesisir pantai dan masih melihat adanya sampah berupa kantong plastik, cangkir plastik, sedotan makanan dan stereofoam. Keberadaan barang yang satu kali pakai ini harus dihentikan agar tidak jadi masalah di kemudian hari," ujar Suzy Hutomo, pendiri website tentang lingkungan sustainablesuzy.com, saat ditemui di Pantai Padma, Legian, Kuta, Sabtu (24/2).
Acara Bali`s Biggest Clean Up untuk menghentikan pencemaran sampah plastik di pantai-pantai di Bali, kata Suzy, juga sebagai upaya untuk mewujudkan Indonesia terbebas dari sampah plastik pada tahun 2025.
Ia menyerukan, sampah yang dibawa pengunjung ke pantai agar dipilah dengan membuang di tempat sampah yang telah disiapkan.