Simpang Ring Banjar
Pura Tempat Memohon Keturunan di Tabanan, Ada Lingga Yoni di Pura Luhur Gonjeng
Di pura ini banyak ditemukan benda-benda purbakala seperti arca, lingga, dan yoni.
Penulis: I Made Argawa | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Melewati jalan umum jurusan Tabanan-Marga di wilayah Banjar Lodalang, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, ada sebuah pura yang dekat dengan pohon beringin.
Pura tersebut bernama Pura Luhur Gonjeng.
Pura dijadikan cagar budaya tersebut dipercaya telah ada sejak ratusan tahun lalu.
Di pura ini banyak ditemukan benda-benda purbakala seperti arca, lingga, dan yoni.
Lokasi lingga dan yoni di Pura Luhur Gonjeng berbeda tempat.
Lingga ada di di jaba tengah di bawah rerimbunan pohon kayu sugih.
Sementara Yoni berada di palinggih Luhur Kaler.
Fungsi lingga dan yoni ini berbeda sesuai kepercayaan masyarakat setempat.
Kelian Pemaksan Pura Luhur Gonjeng, Ketut Sukayadnya mengatakan, lingga dipercaya pemurah untuk pasangan suami istri yang tak punya sentana (keturunan, Red).
Utamanya bagi pasutri yang menginginkan sentana lanang atau anak laki-laki.
Adapula pasutri yang sudah lama membina rumah tangga, namun belum dikaruniai anak juga nunas sentana pada lingga.
Sukayadnya yang juga Kelian Dinas Banjar Lodalang ini menceritakan, sudah ada pasutri yang tak punya anak laki-laki masesangi (memohon) dan dikabulkan punya anak laki-laki.
“Sebelumnya pasutri itu hanya dikaruniai anak perempuan,” tutur Sukayadnya.
Dikatakan, lingga itu tingginya sekitar 60 cm.
Menurut Sukayadnya, dulunya lingga itu pendek.