Simpang Ring Banjar

Pura Tempat Memohon Keturunan di Tabanan, Ada Lingga Yoni di Pura Luhur Gonjeng

Di pura ini banyak ditemukan benda-benda purbakala seperti arca, lingga, dan yoni.

Penulis: I Made Argawa | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/I Made Argawa
Tampak depan Pura Luhur Gonjeng, di Banjar Lodalang, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Jumat (9/3/2018). Pura tersebut merupakan cagar budaya dan juga dipercaya sebagai tempat memohon keturunan. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Melewati jalan umum jurusan Tabanan-Marga di wilayah Banjar Lodalang, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, ada sebuah pura yang dekat dengan pohon beringin.

Pura tersebut bernama Pura Luhur Gonjeng.

Pura dijadikan cagar budaya tersebut dipercaya telah ada sejak ratusan tahun lalu.

Di pura ini banyak ditemukan benda-benda purbakala seperti arca, lingga, dan yoni.

Lokasi lingga dan yoni di Pura Luhur Gonjeng berbeda tempat.

Lingga ada di di jaba tengah di bawah rerimbunan pohon kayu sugih.

Sementara Yoni berada di palinggih Luhur Kaler.

Fungsi lingga dan yoni ini berbeda sesuai kepercayaan masyarakat setempat.

Kelian Pemaksan Pura Luhur Gonjeng, Ketut Sukayadnya mengatakan, lingga dipercaya pemurah untuk pasangan suami istri yang tak punya sentana (keturunan, Red).

Utamanya bagi pasutri yang menginginkan sentana lanang atau anak laki-laki.

Adapula pasutri yang sudah lama membina rumah tangga, namun belum dikaruniai anak juga nunas sentana pada lingga.

Sukayadnya yang juga Kelian Dinas Banjar Lodalang ini menceritakan, sudah ada pasutri yang tak punya anak laki-laki masesangi (memohon) dan dikabulkan punya anak laki-laki.

“Sebelumnya pasutri itu hanya dikaruniai anak perempuan,” tutur Sukayadnya.

Dikatakan, lingga itu tingginya sekitar 60 cm.

Menurut Sukayadnya, dulunya lingga itu pendek.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved