Simpang Ring Banjar
Gang Dolly Dulu Dibenci, Sekarang Dicintai Berkat Kesadaran ST Satkarma Jaya Gianyar
Sejak perubahan itu, pemuda Dolly yang awalnya dibenci, saat ini justru dicintai.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Gang Dolly nama jalan kecil yang berada di Banjar Teruna, Desa Siangan, Gianyar, Bali.
Di tempat ini terdapat posko tempat berkumpul anak muda setempat.
Di sana juga, ada aktivitas pemuda banjar lain yang berkunjung ke Banjar Teruna.
Sebelum tahun 2011, gang ini dibenci tetua setempat. Anak-anak dilarang datang ke sana, lantaran aktivitasnya hanya minum-minuman keras. Hampir setiap hari ada saja ‘teler’.
Seorang pengurus Dolly Hardliners, Gung Wah Jibaku berkisah, sebelum tahun 2011, Gang Dolly dikenal sebagai tempat hal-hal yang berbau negatif.
Sehingga, anak muda yang suka nongkrong di sana selalu dicap sangat negatif.
Sampai setiap orangtua melarang anaknya bergaul di Gang Dolly.
“Kami jengah. Dan kebetulan ada Pak Berata membina kami untuk membuat perubahan,” kenangnya, Jumat (23/3).
Perubahan mulai dilakukan. Awalnya, dibentuk komunitas Dolly Hardliners.
Tidak menggunakan nama gang lagi, lantaran anggotanya ada dari banjar tetangga. Lalu, mereka menggelar kegiatan bersih-bersih lingkungan.
Awalnya hanya membersihkan lingkungan Jalan Raya Siangan sejauh 3 kilometer.
Namun seiring berjalannya waktu, kini setiap minggu mereka mengelar aksi bersih-bersih di 11 banjar di Desa Siangan.
“Kini tiap minggu ada kegiatan bersih-bersih. Awalnya yang beraksi hanya anggota. Tapi sekarang, setiap pengurus dan warga, terutama anak-anak banjar yang kami datangi ikut membantu. Kegiatan ini tidak mengikat, bila ada anggota berhalangan hadir, tidak ada sanksi,” ujarnya.
Perubahan positif itu didengar Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Nyoman Parta yang getol memperhatikan anak muda dan lingkungan.
Parta memotivasi mereka supaya aktivitasnya berkelanjutan dan tidak hanya fokus pada bidang kebersihan.