Simpang Ring Banjar
Wayang Wong Sakral dan Magis, Kesenian Turun-temurun Hanya Boleh Dibawakan Keluarga Griya Penida
Banjar Anyar, Desa Batuagung, Kecamatan/Kabupaten Jembrana memiliki kesenian yang disakralkan yakni Wayang Wong
Penulis: I Gede Jaka Santhosa | Editor: Irma Budiarti
Pasalnya, ia mengaku belum pernah menjumpai jenis kayu yang sekuat dan seawet seperti yang dipakai untuk membuat tapel-tapel Wayang Wong tersebut.
Begitu pula dengan warna-warna pada ke-60 tapel tersebut yang diyakini tidak menggunakan cat-cat pada umumnya.
Diduga, pewarnaan dari tapel Wayang Wong ini menggunakan bahan alami berupa rempah-rempah dan getah-getah pohon yang diolah secara tradisional.
Bahkan hingga saat ini seluruh tapel tersebut masih utuh baik pada bagian kayu maupun warnanya.
Pemeliharaan tapel-tapel Wayang Wong ini diketahui tidak menggunakan pengawet secara khusus.
Cukup dibersihkan dengan kupasan tebu yang telah matang dan itupun tidak dilakukan setiap hari.
Hanya pada saat seperti Tumpek Wayang, enam bulan sekali atau pada saat akan dipentaskan yang tidak tentu waktunya.
Menurutnya, jarangnya dipentaskan ataupun dibersihkan tapel-tapel Wayang Wong ini lantaran sangat disucikan dan tidak sembarang waktu bisa dikeluarkan dari tempatnya yang berupa keropak (kotak kayu) besar.
Bahkan untuk bisa mengeluarkan 60 tapel Wayang Wong ini dan diperlihatkan ke masyarakat harus melalui ritual keagamaan dengan sarana upakara (banten) yang tidak boleh kurang dari ketentuannya secara turun temurun.
Oleh sebab itu, tapel-tapel ini masih tersimpan rapi di keropak dan ditempatkan secara khusus di areal merajan (tempat suci keluarga Brahmana) Griya Penida.
Biasanya, Wayang Wong ini hanya bisa dipentaskan pada upacara-upacara suci agama Hindu seperti Pitra Yadnya (mamukur) dan Dewa Yadnya dengan epos cerita Ramayana.
Ke-60 tapel tersebut memiliki masing-masing peran dan nama yang berbeda-beda dengan jumlah sekaa (kelompok) yang membawakannya mencapai 60 orang.
Selain itu, Wayang Wong ini tidak boleh dilalaikan terutama ketika berlangsungnya Tumpek Wayang.
Menurut Putera, hingga saat ini hanya terdapat dua sekaa kesenian Wayang Wong yang ada di Kabupaten Jembrana yaitu di Desa Perancak dan Batuagung.
Meskipun mementaskan kesenian yang sama, namun terdapat perbedaan antara keduanya.