Wow! Mahkota Berlapis Emas akan Dipasang di Patung Garuda Wisnu Kencana, Usai Upacara Pasupati
Berdasarkan pantauan Tribun Bali di lapangan, hari ini dilaksanakan upacara ngrastiti dan pecaruan di pelataran patung
Penulis: Rino Gale | Editor: Ady Sucipto
Patung yang disebut-sebut menjadi tertinggi di dunia ini sudah melalui berbagai proses untuk memastikan ketahanan patung.
Termasuk melakukan tes hancur pada kulit patung.
Berdasarkan tes tersebut, kata dia, patung akan hancur bila kecepatan angin mencapai 250km/jam.
Sementara, kecepatan angin di Bali baru pernah 70km/jam.
“Kami optimis (patung ini) kuat. Tidak bisa hanya memikirkan soal seni saja, tetapi juga standar-standar keamanan lainnya,” imbuh Nuarta.
Gaya Nuarta
Patung GWK di Bukit Ungasan, Kuta Selatan, Badung adalah patung Garuda Wisnu gaya Nuarta.
Di berbagai tempat, bisa saja ditemukan banyak patung garuda dengan gaya yang berbeda-beda.
Bagi Nyoman Nuarta, ide pembuatan patung GWK salah satunya diilhami oleh lambang negara Indonesia yang juga burung garuda.
Ia kemudian mendapat inspirasi dari dongeng mitologi Hindu tentang kesetiaan sang garuda terhadap Dewa Wisnu yang menungganginya.
“Dalam dongeng, Garuda memikul Wisnu sebagai ucapan terima kasih karena sudah ditolong untuk membebaskan ibunya yang tersandera. Ia berjanji untuk selalu memikul Wisnu. Mudah-mudahan saya juga bisa memegang janji untuk menyelesaikan patung ini,” ujar Nuarta.(Rino/Sur)