Melarat di Pulau Surga
Kakak Beradik Yatim Piatu di Karangasem Menitikkan Air Mata saat Bantuan Berdatangan
Bantuan yang diberikan donatur berupa kasur untuk tidur, almari pakaian, uang, dan kebutuhn lain.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Apalagi keadaan rumah mereka hanya beralaskan tanah.
Seperti diberitakan Tribun Bali sebelumnya, dua kakak adik ini ditinggal kedua orangtuanya.
Ayahnya, I Ketut Lepir, meninggal dunia empat hari lalu lantaran menderita kanker stadium empat.
Sedangkan ibunya sudah meninggal dua tahun lalu.
Kedua anak ini hidup serba kekurangan.
Rumah yang didapat dari bedah rumah masih semi permanen.
Kondisi dalam rumah sangat minim.
Tidak ada almari ataupun kasur.
Ukuran kamar 3 x 3 meter, beralas tanah.
Saat tidur, kedua anak ini memakai tikar robek berukuran 2 x 1 meter tanpa bantal.
Saat malam hari kedua kakak adik ini harus bertarung melawan dingin.
Suarjana mengaku, kebiasaan ini lama dilaluinya.
Sebelum dapat bedah rumah, bersama sang ayah mereka tidur di gubuk beralaskan tikar.
Mereka memasak depan rumah dengan kayu bakar.
Rumah mereka pun tak dialiri listrik setelah dicabut PLN karena tak mampu bayar bulanan.