TOPIK
Melarat di Pulau Surga
-
Desak Putu Raka dengan penuh kasih sayang menemui putra sulungnya, Dewa Gde Sayang (45), yang berada di kamarnya, Kamis (15/10/2020) siang.
-
Pasangan kakak-adik ini berasal dari Desa Dinas Pupuan, Banjar Panca Dharma, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali.
-
Kasus tiga anak bersaudara yang ditinggal pergi ibu kandungnya di Ubung Kaja, Denpasar, menemui titik terang.
-
I Putu Gede Sudarma Wijaya (20) duduk di depan kamar kosnya di seputaran Kelurahan Semarapura Kelod, Klungkung, Selasa (2/6/2020).
-
Dengan sopan, keduanya menyalami semua orang yang datang hari itu. Kedua ditinggalkan orangtua sejak kecil sehingga hidup mandiri.
-
Pria asal Banjar Dinas Abang Kaler, Desa/Kecamatan Abang ini biasa disapa "Sarjana Gagal" lantaran nasibnya tidak seindah sarjana pada umumnya
-
Nyoman Ardiana (44), bercerita kisah hidupnya yang pilu saat Tribun Bali mendatangi kediamannya
-
Dadong Nyoman Puspa (80) tinggal di sebuah gubuk di Banjar Pugpug, Lingkungan Sangket, Kelurahan Sukasada, Buleleng
-
I Gusti Ketut Merta yang lumpuh akibat kecelakaan saat ini tinggal dengan anaknya di rumah milik saudaranya.
-
Ketut Bulat (48) tampak semringah saat dikunjungi Dinas Sosial Provinsi Bali ke Dusun Penaga, Desa Yangapi, Kecamatan Kintamani
-
Tak hanya Ketut Bulat, di atap yang sama juga tinggal dua keluarga lain, yaitu keluarga Nengah Rusman serta keluarga Wayan Mudia
-
Pasangan suami istri ini adalah penyandang disabilitas. Fisik yang terbatas membuat mereka hidup serba kekurangan
-
Nyoman Kariada (48), harus rela tidur beralas spanduk.Dingin angin tiap malam menusuk tubuhnya.
Hal ini terpaksa dilakukannya karena ia tidak
-
Sama seperti seorang wanita pada umumnya, meski fisiknya tak bisa digerakkan dengan baik, Luh Ariani tetap memasak dan meracik makanannya sendiri.
-
Luh Ariani, wanita asal Tabanan yang tak ingat tanggal lahirnya, adalah salah satu di antara penghuni rumah batu di kaki Gunung Batur tersebut.
-
Di sebuah wilayah terpencil di pelosok Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, sekeluarga hidup serba kekurangan.
-
Sesekali pria asli Banjar Bahel, Desa Dukuh, Kecamatan Kubu ini merintih menahan derita saat penyakitnya kambuh.
-
Ni Nengah Menuh (45) warga asal Banjar Palasan Tumbu, Desa Tumbu, Karangasem, merupakan satu dari 42.128 KK miskin di Karangasem.
-
Ni Nengah Menuh (45) warga asal Banjar Palasan Tumbu, Desa Tumbu, Karangasem, Bali merupakan satu dari 42.128 KK miskin di Karangasem.
-
Pria yang bekerja sebagai buruh ini, terpaksa merawat anaknya di rumah lantaran tak memiliki biaya sepeserpun.
-
Bantuan yang diberikan donatur berupa kasur untuk tidur, almari pakaian, uang, dan kebutuhn lain.
-
Di tengah sebuah kebun salak di Banjar Tihingan Kauh, Desa/Kecamatan Bebandem, Karangasem, hidup dua anak yatim piatu
-
Keduanya hampir dipastikan memakan nasi jagung tiap hari yang juga tidak layak konsumsi.
-
Beban hidup Mbok Jendra (55) asal Banjar Pilan, Desa Kerta, Payangan akhirnya relatif lebih ringan.
-
Hidup di bawah garis kemiskinan sekalipun nyatanya tidak serta merta membuatnya mendapat uluran tangan dari pemerintah.
-
Air matanya pun menetes ketika mengetahui gubuk sederhana mereka telah roboh disapu angin kencang.
-
Kerti sangat berharap ada pihak yang mau meringankan beban hidupnya, serta berharap pihak rumah sakit memberikan keringanan biaya pengobatannya.
-
Ibu sang bayi, Ni Gusti Ayu Suciati (25), tidak bisa berbuat apa-apa terhadap anak pertamanya itu, yang kini menginjak usia empat bulan.
-
Begitu juga dengan alat bantu pernapasan. Badannya panas, kadang hingga step.
-
Setelah sang kakak menikah, tak ada lagi yang bisa mengantarkannya untuk berangkat ke sekolah.