Melarat di Pulau Surga
Kisah 3 Anak Bersaudara Hidup di Rumah Bedeng Beratap Triplek di Denpasar, Ibu Pergi Tanpa Pamit
Kasus tiga anak bersaudara yang ditinggal pergi ibu kandungnya di Ubung Kaja, Denpasar, menemui titik terang.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR -- Kasus tiga anak bersaudara yang ditinggal pergi ibu kandungnya di Ubung Kaja, Denpasar, menemui titik terang.
Status ibu kandung yang pergi akhirnya diputuskan dilepas, dan kini mereka resmi diasuh kakek neneknya.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Denpasar, Anak Agung Ayu Diah Kurniawati, bersama Dinsos Provinsi Bali mendatangi tiga bersaudara, Gede Suardika (9), Kadek Sugiadnyana (6,5) dan Komang Budisuari (6 bulan), yang tinggal bersama kakek neneknya, Kamis (11/6/2020).
Mereka tinggal bersama di sebuah rumah bedeng berukuran sekitar satu are yang terletak di Jalan Patih Nambi, Perumahan Telkom Banjar Tulang Ampiang, Ubung Kaja, Denpasar Utara, Denpasar.
• Sebut Prabowo Selesai, Ketua PA 212 Ungkap Pilpres 2024 Saatnya yang Muda Pimpin Negeri
• Tragis, Sekeluarga Tewas Mengenaskan di Kampung Sukamantri Tangerang, Diduga Ayah Habisi 2 Anaknya
• 395 Pedagang Akan Dites Swab & Rapid, Pasar Kumbasari Denpasar Tak Dijamin Bisa Buka 16 Juni 2020
Suardika, Sugiadnyana, dan bayi Budisuari tak seberuntung kawan-kawan seusianya.
Tiga bersaudara ini harus melanjutkan hidup tanpa belaian kasih sayang kedua orangtuanya.
Sang ayah meninggal dunia sekitar sembilan bulan yang lalu akibat sakit serangan jantung.
Ibunya sekitar enam hari lalu pergi meninggalkan mereka bertiga tanpa sebab yang pasti.
Diduga sang ibu memilih pergi pulang ke kampung halaman karena didera himpitan ekonomi.
Ia tidak lagi mampu menghidupi anak-anaknya sepeninggal sang suami.
Alhasil ketiga anak itu diasuh oleh sang kakek, Ketut Parta (70), dan nenek Luh Ngebek (66), serta seorang paman Ketut Artawa (31) yang tulus memberikan kasih sayangnya.
Mereka diasuh di rumah beratapkan triplek dengan kondisi sangat memprihatinkan.
Terlihat lubang-lubang menganga di sejumlah titik dindingnya. Lantainya pun hanya beralaskan tanah.
Bahkan mereka harus tidur bersama di satu kasur dalam satu kamar yang kondisinya tak layak. Sempit dan pengap. Tak terbayang jika hujan deras mengguyur.