Pakar Reptil Menduga Ular Piton Yang Makan Manusia Sudah Menunggu Lalu Langsung Menyergap

Peristiwa ini menggemparkan warga sekitar, Hari Raya Idul Fitri menjadi duka bagi keluarga korban.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Kolase TribunStyle
Warga Membedah perut ular piton yang makan manusia di Sulawesi Tenggara 

Pasalnya, sifat ular jenis piton ini adalah diam menunggu dan sergap.

"Biasanya kejadiannya terjadi setelah Magrib, waktu-waktu satwa buas mencari mangsa. Teknik berburunya yaitu digigit dan langsung dibelit sehingga korban tidak dapat bernafas dan tulang-tulangnya remuk. Setelah meninggal baru ditelan pelan-pelan," jelas Djoko kepada TribunJatim.com, 29 Maret 2017 lalu.

Ia menambahkan, ular jenis ini memang memiliki habitat di kebun atau persawahan pinggir hutan.

Meski piton pada umumnya punya bodi sangat besar, tapi pergerakannya sangat cepat.

Mangsa-mangsa yang pergerakannya gesit pun kadangkala gagal meloloskan diri jika sudah terjadi serangan.

"Monyet, babi, kijang, dan rusa saja bisa tertangkap dan dimangsa, apalagi manusia yang lamban dan kurang awas dengan keadaan sekitar," imbuhnya.

Menurut Djoko, salah satu cara untuk dapat menghindari serangan seperti ini adalah jika pergi ke hutan atau kebun pinggir hutan jangan sendirian.

"Cara menghindari jangan sendiri di hutan setelah Maghrib. Harus dalam rombongan minimal 3-5 orang," pungkas ilmuwan yang namanya menjadi landmark spesies katak di Indonesia ini.

Pengamat herpetologi ini juga memberitahu jika di pulau Sulawesi seringkali terjadi serangan.

Setidaknya, 6 orang menjadi korban setiap tahunnya.


Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Wa Tiba Tewas Dimakan Piton, Pakar Reptil Yakini Inilah Penyebab Korbannya Tak Bisa Loloskan Diri

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved