Kisah Kelam di Akhir Masa Jabatan Sukarno, Tak Punya Uang Hingga Ajudannya Nekat Selundupkan Ini
48 Tahun berlalu kepergian Presiden Sukarno masih menyisakan cerita 'memprihatinkan' di baliknya.
Baca: Swafoto di Puncak Tebing, Pasangan Traveller Australia Ini Berakhir Tragis
Dikutip dari Wikipedia, Soekarno telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina, Austria tahun 1961 dan 1964.
Namun, kesehatan Soekarno sudah mulai menurun sejak bulan Agustus 1965.
Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina menyarankan agar ginjal kiri Soekarno diangkat, tetapi ia menolaknya dan lebih memilih pengobatan tradisional.
Soekarno bertahan selama 5 tahun hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Baca: Sesali Bakar Rumah Ortunya di Jalan Pulau Batanta, Putu Didik Menangis Bersujud di Kaki Ibunya
Tepat pada Minggu (21/6/1970), Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta dengan status sebagai tahanan politik.
Sebelum dinyatakan wafat, pemeriksaan rutin terhadap Soekarno sempat dilakukan oleh Dokter Mahar Mardjono yang merupakan anggota tim dokter kepresidenan.
Baca: Terbitnya SP3 Rizieq Shihab, Begini Komentar Jokowi
Sosok Istri yang Temani Seokarno di Akhir Hayat
Di akhir hayatnya, Soekarno hanya ditemani oleh satu orang istrinya.
Seperti yang diketahui, Seokarno memiliki banyak istri semasa hidupnya.
Beberapa deretan nama perempuan tercatat dalam sejarah sebagai istri Bung Karno.
Mulai dari Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Haryati, Kartini Manoppo, Ratna Sari Dewi, Yurike Sanger dan Heldy Djafar.
Baca: Debat Terakhir Pilkada Bali Harus Greget, Pengamat Politik Undiknas Beberkan Alasannya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/soekarno_20180103_115228.jpg)