Pilgub Bali 2018
Siap Menang Siap Kalah, Tak Ada Perlakuan Khusus untuk Calon Gubernur di TPS
Tiba saatnya hari yang ditunggu-tunggu masyarakat Bali; pencoblosan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023!
Penulis: Busrah Ardans | Editor: Ady Sucipto
Kepala Desa Sembiran, I Nengah Sariada, mengatakan penataan TPS 06 Banjar Dukuh, Desa Sembiran, sama seperti tahun-tahun sebelumnya saat pemilihan kepala daerah atau pemilihan presiden. "Tidak ada yang ditambahkan, dan tidak ada yang spesial meski Pak Koster memilih di TPS ini," jelasnya, kemarin.
Menurut Sariada, di TPS tersebut akan ada sekitar 600 orang yang akan mencoblos. Mereka berasal dari Dusun Dukuh dan Dusun Kanginan, Desa Sembiran.
Hanya ia mengaku tidak mengetahui secara pasti pukul berapa Koster akan datang untuk mencoblos. "Kami semua tidak tahu jam berapa Pak Koster akan datang. Belum ada kabar. Entah itu jalan kaki atau naik mobilnya. Kami sih siap-siap saja. Tapi kalau rumahnya sih cuma sekitar 100 meter dari TPS 06 ini," ungkapnya.
Sementara itu Koster mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk menghadapi coblosan hari ini. Ia hanya meminta kepada masyarakat mendoakan dirinya memenangkan Pilgub Bali.
"Nggak ada persiapan-persiapan kaya gitu. Minta doanya saja agar menang," katanya singkat saat dihubungi Tribun Bali, Selasa malam.
Adapun calon Gubernur Bali nomor urut dua, Rai Mantra, bakal melakukan pencoblosan di TPS 08, Banjar Bengkel, Desa Sumerta Kelod, Denpasar. "Ya, Pak Rai Mantra coblos di sini (TPS Banjar Bengkel, red). Besok (hari ini) sekitar jam 9 dia sudah di sini. Sekarang bapaknya lagi menikmati masa tenang," kata Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 08 Banjar Bengkel, Made Soma, ditemui Tribun Bali, kemarin.
Pantauan Tribun Bali, TPS 8 Banjar Bengkel memang tidak ada yang spesial. TPS tersebut diberi empat bilik. Sejumlah meja yang ada di TPS tersebut juga hanya dihiasi dengan kain prada, bermotif batik khas Bali.
Made Soma juga menjelaskan TPS 8 Banjar Bengkel tidak ada yang spesial meski Rai Mantra melakukan pencoblosan di TPS tersebut. "Semuanya sama dengan pemilih yang lain. Kalau pas bapaknya (Rai Mantra) tiba dan kebetulan di dalam ruangan sudah ada orang, berarti harus antre sampai yang di dalam kosong," ujarnya.
Namun berkaca pada pemilihan sebelumnya, para pemilih yang melakukan antrean bersama Rai Mantra biasanya memilih mengalah. "Biasanya kalau saat tiba dan di dalam masih ada orang, bapaknya (Rai Mantra) duduk dengan pemilih lainnya yang sudah antre duluan. Tapi pemilih lainnya itu nantinya dengan sendirinya mengalah dan mempersilakan bapak duluan. Tidak ada spesial dan dari dulu bapak melakukan pemilihan di sini. Beliau juga tidak mau dispesialkan," kata Made Soma.
Sehari menjelang pencoblosan, Rai Mantra menikmati masa tenang dengan menghabiskan waktu bersama keluarganya di Griya Sebasari, Renon, Denpasar. Ia juga melakukan persembahyangan di merajan untuk memohon doa restu.
“Dari awal perjuangan ini dengan memohon restu Semesta, jadi di masa tenang ini saya nunas Ica, semoga Pilkada berjalan baik dan rakyat mendapat petunjuk yang di Atas agar memilih yang terbaik bagi Bali,” kata Rai Mantra, Selasa kemarin.
Putra dari Prof Ida Bagus Mantra ini banyak menghabiskan waktu bersama keluarga jelang pencoblosan. Bercengkrama dengan istri, anak, menantu, dan cucu. Menurutnya, kehadiran keluarga di tengah pertarungan politik yang cukup ketat memberi semangat tersendiri.
Tidak terlihat tanda-tanda ketegangan jelang detik-detik penentuan pemilihan Gubernur Bali ini. “Tidak perlu tegang-tegang lah, ini kan pesta demokrasi. Biarkan rakyat menentukan pilihannya dengan gembira,” kata Rai Mantra.
Ia berharap segenap masyarakat Bali bisa datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya. Siapa pun pilihannya, kata dia, adalah hak yang dijamin undang-undang. Karena itu tidak perlu bermusuhan hanya karena beda pilihan.
“Pilkada ini momen lima tahun, tak perlu melakukan hal-hal yang membuat rakyat terpecah belah hanya karena perbedaan politik. Setelah semua ini selesai ayo ngiring ngeraketin pasemetonan, kita semua bersaudara,” kata calon gubernur yang menjabat sebagai Wali Kota Denpasar ini.