Berita Denpasar

RSGM Saraswati Catat Lebih dari 1.500 Gangguan Gusi, Bulan Kesehatan Gigi Nasional Digelar di Bali

Di RSGM Saraswati sendiri, tercatat lebih dari 1.500 kasus gangguan gusi dalam setahun terakhir.

istimewa
Pelaksanaan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2025 di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Saraswati, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati (UNMAS) Denpasar. RSGM Saraswati Catat Lebih dari 1.500 Gangguan Gusi, Bulan Kesehatan Gigi Nasional Digelar di Bali 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tahun 2025 ini, Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2025 kembali hadir di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Saraswati, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati (UNMAS) Denpasar.

Kegiatan yang digagas oleh Unilever Indonesia melalui Pepsodent bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI).

Hal ini menjadi bagian dari upaya nasional untuk mewujudkan tagline Senyum Indonesia Hebat, masyarakat Indonesia yang sehat gigi dan gusinya.

Selama ini, masalah gusi sering kali dianggap sepele. 

Baca juga: Pasca Banjir, Warga Denpasar Bali Alami Pilek Hingga Diare, Dinkes Lakukan Pemeriksaan Kesehatan

Padahal, menurut dr. drg. Hervina, M.Biomed, Dekan FKG UNMAS Denpasar, penyakit gusi merupakan permasalahan gigi terbesar kedua di Indonesia setelah gigi berlubang.

“Penyakit gusi itu sering disebut silent killer. Awalnya tidak terasa, tapi bisa berujung fatal. Bakteri dari gusi terinfeksi bisa menyebar ke darah dan meningkatkan risiko jantung, stroke, hingga komplikasi kehamilan,” jelasnya.

Di RSGM Saraswati sendiri, tercatat lebih dari 1.500 kasus gangguan gusi dalam setahun terakhir.

Dan bahkan banyak di antaranya sudah parah. 

Karena itu, pada BKGN 2025 kali ini, target pelayanan gratis diberikan kepada 750 pasien dengan melibatkan dokter gigi muda, dokter spesialis, dan tenaga medis profesional.

BKGN 2025 tak hanya hadir di Bali, namun program ini diselenggarakan serentak di 30 Fakultas Kedokteran Gigi dan Rumah Sakit Gigi Pendidikan di seluruh Indonesia, dengan target menjangkau 28.000 masyarakat.

Menurut drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Personal Care Community Lead Unilever Indonesia, seluruh layanan diberikan tanpa biaya dan tanpa ribet, mencakup pembersihan karang gigi, penambalan, aplikasi fluoride, hingga pencabutan gigi bila diperlukan.

Selain layanan klinis, 55 cabang PDGI juga turun langsung memberikan edukasi kesehatan gigi ke sekolah-sekolah di berbagai daerah.

Termasuk wilayah terpencil seperti Simeulue (Aceh), Kotawaringin Barat (Kalimantan Tengah), Jeneponto (Sulawesi Selatan), hingga Sorong (Papua).

"Seluruh pelayanan diberikan oleh dokter gigi berkompeten," ujar drg. Mirah.

Tahun ini, BKGN juga menggandeng Band legendaris GIGI ikut memeriahkan kampanye lewat remake lagu berjudul Rahasia GIGI Kuat Adalah GUSI yang Sehat.

Lewat musik, GIGI mengajak masyarakat menjaga kesehatan gusi sebagai fondasi senyum yang kuat dan sehat. 

“Sejak pertama kali dilaksanakan pada 2010, BKGN telah memberi edukasi dan perawatan gigi gratis ke lebih dari 2,7 juta masyarakat Indonesia,” tuturnya. (*)

Kyumpulan Artikel Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved