Gunung Agung Terkini

Pengakuan Warga di Sekitar Lereng Gunung Agung: Dengar Suara Gemuruh Hingga Bau Belerang

Sejumlah warga sekitar lereng Gunung Agung di radius 5 sampai 6 kilometer turun ke radius 10 hingga 12 kilometer

Istimewa
Kondisi Gunung Agung, Kamis (28/6/2018). 

"Daerah (Banjar Kedungdung, Besakih) saya radiusnya 8 KM. Dari sini terlihat di puncak Gunung Agung muncul asap tebal dan di puncaknya terlihat sinar warna merah terang," jelas pria yang bertugas menjadi Linmas ini.

Baca: Gunung Agung Alami Peningkatan Aktivitas, Begini Kondisi Terkini Penerbangan Dari dan Menuju Bali

Karena suara t erjadinya gemuruh terus menerus, ratusan warga Banjar Temukus Besakih memilih mengungsi.

Dikatakan Ketut Baru, hingga kini warga Banjar Temukus mengungsi ke Banjar Kesungdung.

Sebagian besar pengungsi adalah anak-anak, perempuan dan orang tua.

"Karena gemuruh terus menurus dan suaranya keras, warga Banjar Temukus mengungsi. Sekarang saya masih menerima pengungsi dari Bajar Temukus, Besakih. Radius Banjar Temukus itu 3 KM,"

"Sekarang ada sekitar 200an pengungsi anak-anak, perempuan dan orang tua. pengungsi menempati banjar Kedungdung, besakih. Untuk yang laki-laki masih ada di Temukus, mungkin karena mereka punya hewan ternak. Kalau daerah kami belum terdampak hujan abu. Di daerah kami masih aman," ungkap Ketut Baru.

Terpisah, I Ketut Wenten (57), warga Banjar Kidulingkreteg, Desa Besakih mengatakan, dirinya dan keluarga tiba di Banjar Bangbang Pande, Desa Rendang, Selasa (28/6/2018) sekitar pukul 21.00 Wita.

Pakaian mereka basah kuyup, karena menerobos hujan untuk mengungsi.

Mereka merasa khawatir, karena cahaya api (glow) terus tampak dari puncak gunung agung.

"Saya mengungsi dengan keluarga besar saya. Ada tiga kepala keluarga. Semua saya ajak mengungsi, karena kami ketakutan ada api dari atas puncak," ungkap Ketut Wenten saat ditemui di pengungsiannya.

Handphone milik Ketut Wenten saat itu terus berdering.

Sanak keluarga dan kerabatnya tidak henti-hentinya menghubungi Ketut Wenten, untuk menanyakan kondisi terakhir Gunung Agung.

Kediaman dari keluarga Ketut Wenten hanya berjarak 4 kilometer dari kawah Gunung Agung.

"Kami terus merasakan gemuruh, kadang-kadang terdengar dentuman. Tapi paling kami takutkan itu, nyala api diatas puncak sangat jelas. Kami khawatir terjadi apa-apa," Jelasnya

I Ketut Wenten mengungsi dengan 11 anggota keluarganya.

Ia berangkat dari kediamannya mengendarai sepeda motor.

Mereka mengungsi membawa berbagai perlengkapan seperti selimut, karpet, bantal.

"Jam setengah dua siang, bahkan dentumannya sangat keras. Banyak orang yang dengar. Apinya pun sudah keluar dari tengah kawah, kalau dulu dari samping. Hari ini sangat terlihat jelas apinya," ungkap Wenten.(can/mit/ful).

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved