Bali United
Dua Gol Dipersembahkan Spaso dan Lilipaly Saat Lawan PSM Makassar, WCP Gembira
Kunci kemenangan Bali United ini tak lepas dari racikan strategi Coach Widodo Cahyono Putro.
Penulis: Marianus Seran | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Tampil tanpa sejumlah pemain pilar, tim kebanggaan Bali United berhasil menaklukkan tim kuat PSM Makassar 2-0 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Dua gol dipersembahkan Ilija Spasojevic dan Stefano Lilipaly.
Kunci kemenangan Bali United ini tak lepas dari racikan strategi Coach Widodo Cahyono Putro.
Untuk ketiga kalinya, WCP pun memenangi duel dengan Pelatih PSM Robert Rene Alberts.
Pada laga pekan ke-15 Liga 1, Rabu (11/7/2018) semalam, di luar dugaan WCP memakai formasi dan strategi yang hampir sama seperti dipakai saat mengalahkan PSM 1-0 di Makassar pada putaran kedua musim lalu.
WCP pun mengaku butuh waktu panjang untuk memilih formasi untuk laga kontra PSM.
Ia memutar ulang video pertandingan melawan PSM musim lalu di Makassar.
Kala itu WCP memainkan formasi 4-3-3.
Nick van der Velden dimainkan sebagai gelandang. Taufiq dan Sukadana yang memilki naluri menyerang dan bertahan yang baik dimainkan bersama.
Formasi dan strategi itu berfungsi memutus alur bola dari gelandang PSM Makassar. Trio VDV, Sukadana, dan Taufik bertempur menghancurkan pergerakan William Jan Pluim, yang jadi otak permainan PSM.
Setelah menonton dan mempelajari video lawan PSM Makassar, Selasa (10/7) malam, akhirnya WCP memutuskan untuk memainkan VDV, Sukadana, dan Taufiq di gelandang. Fadil Sausu dicadangkan.
Strategi yang sama ini ternyata kembali membuahkan hasil maksimal. Bali United menang 2-0 lewat gol Spaso menit 6 dan Lilipaly menit 87.
Bahkan, Serdadu Tridatu nyaris empat kali menjebol gawang PSM.
Sayang, sepakan Lilipaly dan tendangan bebas Fadil Sausu masih membentur tiang gawang.
“Saat sesi taktikal, formasi yang kita siapkan tidak seperti ini. Semalam (Selasa malam) hingga pagi tadi (kemarin pagi) terus kerja keras. Diputuskan pagi tadi kita harus memutus aliran bola William Jan Pluim. Kita lihat rekaman. Bola dari tengah. Kami lihat setiap rekaman bola lawan. Mereka berkembang dari Pluim," kata WCP terkait strateginya.
Ia menegaskan, salah satu pemain yang bisa putus bola dari tengah adalah Gede Sukadana. Karena itu, Sukadana dipercaya sebagai starter.
"Kita tahu, semua gelandang Bali United. Taufiq, Fadil, Nick van der Velden semuanya stylish. Yang cocok di situ Gede Sukadana, " kata WCP, yang memberi apresiasi kepada Sukadana setelah kembali sukses menjalankan tugasnya.
Yang menarik, gol kedua Bali United yang dicetak Lilipaly pun prosesnya sama seperti gol Lilipaly ke gawang PSM di Makassar.
Gol ini juga tercipta dari serangan balik di menit-menit akhir.
Tak lupa WCP menyampaikan terima kasih dan rasa salut kepada semua pemain yang berjuang keras.
"Manusia boleh berencana tapi Tuhan yang menentukan," tandasnya.
PSM Makassar tampil full team dan Bali United kekurangan pemain reguler. Untuk itu, kata dia, semua harus bermain efektif.
WCP sangat bersyukur memiliki Spaso dan Lilipaly dalam laga semalam. Keduanya bermain sesuai skema dan spartan sepanjang laga.
WCP gembira Spaso bisa kembali mencetak gol pasca cedera.
"Lilipaly bermain dengan determinasi tinggi konsisten dari awal sampai akhir. Beberapa kali dia onside. Tapi wasit melihat beda.
Kami akan lihat rekaman, dan analisis lagi. Karena tadi ada beberapa offside, tapi saya lihat onside," katanya.
Sementara itu, pemain anyar Bali United Melvin Platje yang baru dimainkan menit 76 mengganti Spaso juga bermain cukup baik.
"Melvin baru debut, dia hampir sesuai skema. Dia juga punya kecepatan, visi bermain bagus, kerja sama tim terlihat,” ujar WCP.
Ia tak menurunkan Melvin dari awal karena sejumlah pertimbangan.
“Karena dia kemarin dari Singapura, Siapapun, pasti capek, kami protek dia, karena kalau bermain dari awal resiko cedera pasti," tandasnya.
Pemain PSM Bingung
Di kubu lawan, Pelatih PSM Robert Rene Alberts menyebut timnya memiliki banyak peluang.
Namun pemainnya terlihat kebingungan saat hendak mencetak gol.
"Saya kira kita memiliki kesempatn untuk mendapat hasil imbang babak kedua. Pemain dari kita kadang terlihat bingung buat keputusan. Jadi kita berikan selamat atas Bali United atas kemenangan di kandang," kata Robert Rene Alberts dalam sesi jumpa pers.
Ia menyatakan pertama milik Bali United, babak kedua milik PSM Makassar. Hanya Bali bermain efektif.
Gol pertama set piece Bali United juga membuat pemain PSM kehilangan posisi.
" Kita tahu Spaso bisa memanfaatkan keadaan saat dia tidak jaga ketat," katanya.
Pelatih asal Belanda ini juga menilai tidak ada perubahan strategi yang dilakukan pelatih Bali United.
"Strategi Bali United sama seperti yang digunakan di Makassar. Mereka unggul cepat dan bertahan lebih dalam dan kita tidak cepat saat di babak pertama. Bali melakukan transisi bertahan ke menyerang yang baik. Transisi yang terbaik di Liga I Indonesia, " kata Robert Rene Alberts memuji WCP.
Sementara Pluim mengatakan, timnya terlihat lupa bagaimana tugas mencetak bola menjadi gol ke gawang Bali United.
"Kita harus bermain dari awal seperti di babak kedua.
Harusnya lebih baik lagi seperti di babak kedua," kata Pluim, yang pada laga semalam tak banyak berkutik dikawal VDV atau Sukadana. (rik)