Makuuk Kuukan, Tari dan Tabuh Kreasi yang Dinanti Penonton Kalangan Ratna Kanda

Laporan wartawan Tribun Bali I Kadek Supriadi

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pementasan parade tari dan tabuh Angklung Kebyar, ditampilkan oleh Sekaa Angklung Kumara Agung, Kecamatan Kuta, Duta Kabupaten Badung.

Bertempat di Kalangan Ratna Kanda, Art Center Denpasar, Bali, Rabu (18/7/2018), menampilkan empat tari dan tabuh angklung.

Yang pertama Tabuh Kreasi Api Asmara terinspirasi dari gejolak cinta anak muda di jaman sekarang, yang merasakan sedih, senang, amarah, dan bahagia yang dituangkan ke dalam lantunan gambelan angklung.

Tari Panji Semirang, tarian yang menceritakan tentang Galuh Candra Kirana yang sedang mencari suaminya Raden Panji Inu Kertapati, dan menyamar menjadi seorang laki-laki.

Selanjutnya Tari Baris Bandana Manggala Yudha, tarian ini biasanya ditarikan oleh empat atau enam pria yang memaki seragam bebarisan, tarian ini juga sering disebut dengan Baris Massal.

Yang tarakhir Tarian Makuuk Kuukan yang terinspirasi dari tradisi masyarakat Banjar Temacun Kuta, yang sering melakukan kegiatan "Ngogo".

Jika seorang berhasil menangkap Sudang, maka ia akan memberi isyarat mekuukan, begitu juga dengan yang lainnya.

I Gusti Raka Bawa selaku koordinator sekaa mengatakan, persiapan secara keseluruhan dilakukan selama tiga bulan.

"Karena sudah sering berlatih di sanggar, kami tidak menemui kesulitan ketika latihan persiapan," tuturnya.

Ia berharap pemerintah bisa berkontribusi dengan mengajak para seniman senior untuk membagi ilmunya pada generasi muda.

"Saya juga berharap agar pemerintah mau kembali mengajak para seniman-seniman tua di pelosok, agar dapat membagi ilmunya kepada generasi muda saat ini, "pungkasnya.(*)