Imam Masjid As Syuhada Bali Tak Sengaja Lakukan Live Facebook Saat Gempa 7,0 SR, Ini Penuturan Saksi
Gempa dengan kekuatan besar ini, juga di rasakan masyarakat hingga ke pulau Bali dan pulau Jawa bagian timur
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Aloisius H Manggol
Peristiwa ini terjadi saat korban bersama rombongan sebanyak dua bus tiba di Resto Golden Palace untuk santap bersama.
Namun saat makan, terjadi gempa. Pengunjung pun berhamburan keluar. Nahas korban jatuh seketika saat mau menyelamatkan diri.
"Menurut laporan tadi, korban hendak menyelamatkan diri namun jatuh di tempat karena kaget. Korban diduga mempunyai riwayat jantung," ujar Kapolsek Kuta, AKP Teuku Ricki, tadi malam.
Korban Luka-luka
Gempa bumi yang berkekuatan 7 SR yang berpusat di pulau Lombok bagian utara pun sangat terasa di Klungkung dan Karangasem. Sejumlah korban luka-luka dan banyak bangunan rusak.
Seorang warga asal Dusun Penasan, Desa Tihingan, Klungkung, I Wayan Dharmawan (41), harus dilarikan ke UGD RSUD Klungkung karena tertimpa tembok.
Sebelum kejadian, Dharmawan sedang berkumpul bersama rekan-rekannya. Namun tiba-tiba ia merasakan guncangan gempa yang cukup keras dan langsung panik.
"Saya panik, dan berlari pulang untuk selamatkan istri dan anak saya," ujar Darmawan saat mendapatkan perawatan di UGD RSUD Klungkung, tadi malam.
Namun saat berlari di gang, tiba-tiba tembok tetangga roboh dan menimpa Darmawan hingga tersungkur. Warga sekitar lalu menyelamatkan Darmawan dan segera membawanya ke RSUD Klungkung.
"Dari tubuh hingga ke kaki saya ditimbun robohan. Setelah tertimbun itu, saya tidak sadarkan diri," ungkapnya.
Beruntung Darmawan hanya mengalami luka lecet akibat peritiwa tersebut.
Tidak hanya Dharmawan, ibu dua anak asal Desa Tangkup, Kecamatan Sidemen, Karangasem, Ni Luh Sukendriasih, harus dilarikan ke RSUD Klungkung. Ia mengalami patah tulang karena terjatuh ketika berusaha menyelamatkan diri saat gempa mengguncang.
" Ketika gempa terjadi, dia (Sukendriasih) sedang latihan gamelan di banjar," ujar I Wayan Bakti, kerbat korban.
Ketika gempa terjadi, Sukendriasih langsung berlari menyelamatkan diri dengan loncat dari panggung balai banjar. Saat berusaha menyelamatkan diri itu, ia terjatuh hingga tangan kananya patah. Ia pun dilarikan ke UGD RSUD Klungkung
Patah tulang juga dialami Ni Wayan Genep (55), warga desa Kerta Bhuana, Kecamatan Sidemen, Karangasem. Ketika gempa, Ni Wayan Genep berlari berusaha menyematkan diri. Namun tiba-tiba tembok rumahnya roboh dan menimpa kakinya.
"Telapak kaki kanannya patah karena tertimpa tembok," ujar Nyoman Kicen, kerabat dari Wayan Genep.(*)