Gempa Bumi Lombok
XL Axiata Pulihkan Jaringan di Lombok Utara Pasca Gempa 7.0 SR
XL Axiata memastikan jaringan di sebagian besar wilayah Lombok dan NTB pada umumnya dalam kondisi tetap dapat digunakan
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Antisipasi pengerahan genset secara ekstra memang sudah dilakukan sejak terjadinya gempa di wilayah yang sama pekan lalu.
Tim XL Axiata di lapangan juga masih bersiaga sejak saat itu untuk mengantisipasi gempa susulan.
Selain genset, tim teknis juga menyiapkan opsi lainnya berupa redirect coverage dan juga kemungkinan mengerahkan mobile BTS ke lokasi yang paling membutuhkan.
Hingga Senin siang (6/8/2018), jaringan XL Axiata di Lombok Utara terus berangsur normal kembali, termasuk jaringan di area Tanjung, yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Lombok Utara.
Pelanggan dan masyarakat sudah bisa mendapatkan lagi akses telekomunikasi dan data.
Seiring dengan sudah mulai menyala lagi aliran listrik, maka semakin banyak BTS yang juga bisa beroperasi lagi.
Menurut Yessie, sebelumnya tim XL Axiata di lapangan mengalami kendala untuk menghidupkan lagi BTS yang padam karena genset sudah mulai kehabisan solar, padahal akses jalan untuk mengirim solar ke BTS-BTS tersebut juga sulit ditembus karena dampak gempa.
Di wilayah Lombok Utara, XL Axiata memiliki lebih dari 120 BTS, sebanyak lebih dari 82 di antaranya adalah BTS 3G dan 4G LTE.
Sementara itu, di seluruh Provinsi NTB, XL Axiata total memiliki lebih dari 2900 BTS, dengan 790 BTS di antaranya 4G LTE, yang melayani lebih dari 2 Juta pelanggan.
Selain berusaha keras menangani jaringan, tim XL Axiata di lapangan juga telah siap menyalurkan lagi bantuan darurat bagi warga yang terlanda bencana.
Senin ini juga tim XL Axiata segera akan mengantarkan bantuan ke lokasi-lokasi yang membutuhkan.
Sementara ini, bantuan akan fokus disalurkan ke wilayah Lombok Utara yang mengalami dampak terberat, di mana ribuan warga mengungsi.
Bantuan ini antara lain juga berasal dari Axiata Group, yang merupakan perusahaan induk XL Axiata.
Bantuan akan berupa bahan makanan, obat-obatan, selimut, dan tenda.
Selain itu juga ada bantuan berupa perlengkapan penunjang kesehatan bagi warga korban selama di pengungsian, seperti peralatan mandi.