Dokter Ungkap Penyebab Kematian Siswa SPN Tanjungbatu yang Meninggal Saat Pendidikan

Siswa SPN Tanjungbatu, Kabupaten Karimun, meninggal saat latihan. Padahal mendiang celvin baru berjalan sekitar 300 meter.

Editor: Rizki Laelani
tribratanew
ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM, KARIMUN - Diduga karena kelelahan, Celvin Novantino (19), Siswa Diktuba TA 2018 Sekolah Polisi Negara (SPN) Tanjungbatu, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) meninggal.

Celvin meninggal saat mengikuti proses pendidikan kepolisian. Tim dari Mabes Polri tengah menyelidiki masalah tersebut.

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Erlangga mengatakan, Celvin meninggal karena kelelahan saat mengikuti proses pendidikan.

Baca: SEDANG BERLANGSUNG LIVE STREAMING Indosiar Final AFF U-16, Indonesia Vs Thailand

Baca: Pengakuan FS Awal Jadi Gigilo di Bandung yang Pasang Tarif Sampai Rp 10 Juta

Hal itu disampaikan Erlangga sekaligus membantah isu bahwa Calvin tewas karena dianiaya sejumlah seniornya.

"Tidak benar informasi tersebut, tidak bisa dipertanggungjawabkan informasi tersebut, yang benar itu korban tewas karena kelelahan mengikuti proses pendidikan kepolisian," kata Erlangga, Sabtu (11/8/2018).

Erlangga menjelaskan, kejadian ini berawal saat korban mengikuti orientasi dasar pertama dengan kegiatan berjalan kaki, Selasa (7/8/2018), yang dimulai pukul 15.00 Wita.

Setelah berjalan, korban mengalami keram pada kakinya dan kemudian pingsan.

"Awalnya korban mengalami keram, kemudian seketika saja pingsan. Saat itu korban baru saja berjalan kaki lebih kurang 300 meter," jelas Erlangga.

Saat itu, lanjut Erlangga, korban langsung dibawa ke klinik SPN untuk mendapatkan pertolongan medis.

Korban dalam kondisi lemah. "Pukul 19.00 WIB, korban belum menampakan kondisi yang membaik, bahkan saat itu mengalami demam hingga 37 derajat, langsung dirujuk ke puskesmas setempat," ujarnya.

Namun, karena tidak kunjung membaik, akhirnya sekitar pukul 00.00 Wita, korban kembali dirujuk ke RSUD Karimun.

Meski dilakukan perawatan di ICU, kondisi korban tetap terus melemah. Bahkan, suhu badannya naik menjadi 39 derajat.

"Menurut dokter yang menangani, korban mengalami tingkat kesadaran menurun drastis, disertai kondisi demam yang tak kunjung turun hingga step," ungkapnya.

Biro SDM dan Dokkes Polda Kepri yang ikut menangani korban kemudian berkomunikasi dengan keluarga.

Atas kesepakatan bersama keluarga, korban akhirnya dirujuk ke RS Awal Bros saat itu juga.

"Setibanya di RS Awal Bros korban langsung diberikan penanganan yang serius, namun lagi-lagi hal itu tidak membuahkan hasil yang menggembirakan, hingga akhirnya korban dinyatakan meninggal dunia pukul 03.35 Wita, Kamis (9/82018) kemarin," terang Erlangga.

Dari kesimpulan tim medis, sambung Erlangga, diketahui korban mengalami kelelahan saat kegiatan orientasi.

Korban mengalami penurunan tingkat kesadaran hingga meninggal dunia.

Korban merupakan siswa asal Polresta Barelang, Pleton 1, Kompi A. Korban dikebumikan di tempat pemakaman umum Sei Temiang setelah terlebih dahulu dibawa ke rumahnya di Kavling Pelopor Blok C No 110 Batuaji, Batam.

Terkait tewasnya siswa SPN Tanjungbatu ini, Tim dari Mabes Polri langsung turun ke Sekolah Polisi tersebut.

Beberapa unsur yang turun ke SPN Tanjungbatu, yakni Divisi Propam Polri dan Lemdikpol.

"Tim ini diturunkan guna mencari tahu apakah ada unsur kelalaian dalam proses orientasi siswa di SPN Tanjungbatu atau tidak, ini hal yang wajar," ujarnya. (*)

Artikel ini ditulis Kontributor Batam, Hadi Maulana telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siswa SPN Tanjungbatu Tewas Saat Pendidikan Kepolisian"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved