Di Balik Angka Serba 18, Nyanyian Nyi Roro Kidul, dan Kerahuan Massal Hingga Membuat Khawatir
Di Balik Angka Serba 18, terdengar Nyanyian Nyi Roro Kidul, dan Kerahuan Massal Hingga 2 Hari Berturut-turut
Penulis: Putu Supartika | Editor: Rizki Laelani
Sukses acara
Setelah sukses dengan festival pertama, DTW Tanah Lot kembali menggelar Tanah Lot Art and Food Festival #2 pada 18-20 Agustus.
Dengan mengusung tema Bhakti Pujaning Segara, festival ini menggelar salah satu penampilan pamungkas yakni melaunching Tari Rejang Sandat Ratu Segara yang digagas Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti.
Tarian yang ditampilkan pada Sabtu (18/8/2018) pukul 18.00 WITA ini melibatkan 1.800 penari dari seluruh Tabanan.
Selain itu, festival ini akan menghadirkan 10 barista terbaik yang ada di Tabanan, dan menyajikan produk kopi terbaik untuk para pencinta kopi.
Termasuk menyajikan kuliner khas atau identitas Tabanan yakni jaje klepon dan kuwir yang diolah secara modern.
"Intinya festival ini sebagai wadah pengembangan dan pelestarian seni budaya serta potensi daerah Tabanan, terutama kuliner tradisional sebagai pendamping pariwisata," ujar Bupati Eka didampingi Manajer Operasional DTW Tanah Lot saat jumpa pers dengan awak media, Jumat (10/8/2018).
Dia melanjutkan, pada 18 Agustus juga melaunching Tari Rejang Sandat Ratu Segara dengan 1.800 penari yang tampil pada pukul 18.18 WITA.
"Tari Rejang Sandat Ratu Segara ini sebagai salah satu penampilan yang utama dalam festival ini," kata bupati.
Sejumlah siswi kerahuan usai acara
Kerauhan para siswi telah terjadi sejak Sabtu (18/8/18) lalu pasca pagelaran tari kolosal Rejang Sandat Ratu Segara di Tanah Lot.
Namun, usai sukses menari dalam waktu 11 menit ini, ratusan penari tampak kerauhan.
Menurut pantauan, ratusan penari yang mengalami kerauhan ini diperciki tirta oleh pemangku untuk menenangkannya.
Lokasi dari penari yang kerauhan pun tak menentu, ada yang mengalaminya di areal pantai maupun tempat lainnya.
Dua hari pasca pagelaran tari kolosal Rejang Sandat Ratu Segara di Tanah Lot, sejumlah siswa masih mengalami kerauhan (kerasukan) massal di sekolah seperti di SMPN 3 Selemadeg Timur, Tabanan, Senin (20/8/2018) siang.
Pihak sekolah pun merasa khawatir dengan kondisi tersebut.