Masih Ada Lagi Fenomena Siswi Penari yang Kerauhan, Siwa Murthi Bali Ungkap Penyebabnya Karena Ini

Fenomena kerauhan yang dikaitkan dengan tarian Rejang Sandat Ratu Segara di kawasan wisata Tanah Lot, masih terjadi hingga Senin (27/8) kemarin.

Tribun Bali/I Made Prasetya Aryawan
Suasana di posko sekala niskala di rumah dinas Camat Kediri, Tabanan, Senin (27/8/2018).      

Sementara itu, Ketua Ranting Siwa Murthi Kediri, Jro Mare Astawa menyatakan, bahwa sebagian besar dari siswi yang mengalami kerauhan disebabkan oleh bebai.

"Sudah empat hari, masih ada yang datang ke sini (posko sekala-niskala). Sebagian besar, setelah kami cek, ada unsur non-medis yakni bebai (kekuatan ghaib, red). Itu memang ada unsur non-medis pada siswa itu sendiri. Bahkan, sebelum menari sudah ada gejalanya. Setelah menari, barulah itu kelihatan," katanya. 

Dia menjelaskan, sebagian kerauhan itu disebabkan oleh adanya unsur negatif yang sebelumnya sudah ada pada diri siswi.

Kemudian saat menari ketika ada unsur positif yang masuk,  terjadi vibrasi dan muncullah kerauhan.

"Jadi sebagaian besar ada faktor X atau memang ada unsur negatif dalam tubuh siswi tersebut," jelasnya.

Dia melanjutkan, jika memang tidak ada unsur negatif, tidak mungkin para siswi itu mengalami kerauhan.(*) 

Simak video lengkapnya di bawah ini:

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved