Usai Telepon Pacar Aka Ditemukan Tewas di Got Bypass Munggu, Kerabat Beberkan Sosok Saksi Kunci Ini

Pihak keluarga dan juga kerabat korban pun merasa ada keanehan dari kematian Aka. Apalagi melihat kondisi korban

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Agus Aryanta
Warga memenuhi lokasi penemuan mayat di dalam got seputaran jalan Bypass Munggu menuju Tanah Lot, Minggu (2/9/2018). 

Sementara berdasarkan hasil visum luar tim forensik RSUP Sanglah mengungkap fakta mencengangkan. Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr. Dudut Rustyadi mengungkapkan, pihaknya menemukan adanya tanda-tanda kekerasan berupa luka terbuka dan luka lecet di sekujur badan korban.

“Luka terbuka itu terjadi akibat kekerasan benda tajam. Sementara luka lecet terjadi akibat kekerasan benda tumpul," ungkapnya saat dikonfirmasi Tribun Bali, Minggu (2/9).

Luka terbuka ini tersebar pada kepala belakang, pelipis kanan, leher samping sisi kanan dan juga di bagian punggung.

Sementara, luka-luka lecet yang ditemukan tersenar pada perut, lengan bawah kanan dan kiri, lengan bawah kiri, lutut kanan dan tungkai bawah kiri.

Untuk analisis penyebab kematian korban, pihaknya belum bisa memastikan karena detail luka hanya bisa diperoleh melalui tindak autopsi.

Informasi yang dihimpun, luka terbuka paling mencolok terdapat pada bagian leher samping kanan.

"Belum bisa disampaikan. Detail kedalaman luka baru bisa diperoleh setelah autopsi. Keputusan autopsi menunggu dari kepolisian dan keluarga," terangnya.

Pihak keluarga dan juga kerabat korban pun merasa ada keanehan dari kematian Aka.

Apalagi melihat kondisi korban dalam keadaan babak belur dan penuh luka tusuk. Ditambah ada penemuan pisau di dekat jenazah korban.

Hal ini diungkapkan adik sepupu korban, Onky Kristansen Tamu Umbu (27) saat ditemui Tribun Bali di Kamar Jenazah Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Minggu (2/8).

Dari informasi yang ia himpun, komunikasi terakhir korban yang diketahui adalah dengan sang pacar yang berdomisili di Surabaya.

Malam itu, terang dia, mereka berdua saling telepon hingga pukul 02.00 Wita dini hari. Setelah itu, korban pamit undur diri dengan alasan capek dan ingin tidur.

"Setelah itu sudah gak ada kabar apa-apa lagi dan tiba-tiba tadi pagi dapat info dia meninggal," terangnya sembari diamini kerabat lainnya.

Satu-satunya kunci mengungkap penyebab kematian ini, kata dia, terletak pada seorang rekan kerja korban yang sehari-hari tinggal bersama.

Diketahui, korban bekerja di salah satu warung makanan yang terletak tak jauh dari lokasi kejadian sejak enam bulan lalu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved