Siswa di Kawasan Kuta Selatan Resmi Libur 5 Hari Saat Penyelenggaraan IMF-WB

Sekolah dan kampus di wilayah Kutsel secara resmi diliburkan selama lima hari, 8-12 Oktober 2018.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / Zaenal Nur Arifin
Suasana kawasan The Nusa Dua yang akan menjadi lokasi penyelenggaraan Annual Meeting IMF-WBG 2018. Inz: Surat Edaran Libur Sekolah 

Dengan meliburkan siswa selama lima hari, DPRD Kabupaten Badung meminta agar Disdikpora Badung melakukan strategi belajar-mengajar saat libur tersebut.

“Kita harus menghormati keputusan pusat untuk kebaikan bersama. Yang menjadi kajian sekarang adalah sistem belajar siswa agar tidak terganggu selama libur tersebut. Terus terang, libur saat kegiatan tersebut cukup lama yakni lima hari. Ini perlu dicarikan solusi oleh Disdikpora,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Badung, AAN Ketut Agus Nadi Putra, Jumat (5/10).

“Selain itu, ini mau dekat kegiatan Saraswati yang notabene banyak sekolah yang melakukan piodalan,” imbuhnya.

Nadi Putra angat menyambut baik kegiatan IMF-WB, walaupun berdampak pada sektor pendidikan yang harus meliburkan sekolah.

Sebagai pengisi libur, ia menginginkan Disdikpora membuat kebijakan sekolah nonformal selama lima hari.

“Ya setidaknya kan buat kegiatan ceramah, atau pasraman kilat selama libur berlangsung. baik di banjar-banjar ataupun di wantilan dekat rumah siswa di Kuta Selatan. Sehingga siswa tetap bisa belajar atau menuntut ilmu untuk dirinya sendiri," ucapnya.

Menanggapi usulan DPRD tersebut, Kadisdikpora Badung menyatakan hal itu tidak memungkinkan dilakukan.

Alasannya, tujuan meliburkan siswa untuk menghindari kemacetan.

“Tujuan dari libur ini kan agar mengurangi kemacetan di jalan, agar siswa tidak ke luar rumah. Jika kita buat pesraman atau kegiatan di luar sekolah, hal itu sama saja mereka ke luar rumah untuk belajar,” kata Widia.

Ia pun menambahkan, pihaknya sudah mengambil langkah-langkah strategis agar para siswa di Kecamatan Kuta Selatan tetap bisa belajar di rumah selama perhelatan IMF-World Bank yang akan diikuti 32 ribu peserta dari 189 negara.

Sebanyak 23 kepala negara juga direncanakan akan menghadiri pertemuan tahunan IMF-World Bank yang diproyeksikan akan menjadi perhelatan paling akbar sepanjang sejarah penyelenggaraan.

Selain itu, turut hadir pula para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara peserta, investor, akademisi, hingga ribuan media internasional. (*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved