Tim Siber ITB Pertahankan Gelar Cyber Jawara, Tim Siber Bali Duduki Posisi Empat

JAV berhasil mengumpulkan poin terbanyak 7.351 bahkan mampu menyerang dengan sukses beberapa server rivalnya sebanyak 2.266 kali

Penulis: Busrah Ardans | Editor: Irma Budiarti
Istimewa
Tim JAV dari ITB (kiri) berhasil mempertahankan gelar sebagai juara di kompetisi hacker nasional Cyber Jawara 2018 di even Code Bali, 9 - 12 Oktober 2018. Posisi kedua diraih Arkavidia 9 dari Universitas Indonesia (tengah) dan posisi ketiga tim dari Institut Teknologi bandung "CUM". 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Tim JAV yang beranggotakan tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil mempertahankan gelar Cyber Jawara 2018 dalam laga final CodeBali, Kamis (11/10/2018) malam, di Padma Hotel, Kuta, Badung.

Tim yang beranggotakan Jason Jeremy Iman, Aufar Gilbran dan Muhamad Visat Sutarno itu sejak awal ronde sudah agresif menyerang pertahanan 17 server yang dikawal tim lain.

JAV berhasil mengumpulkan poin terbanyak 7.351, bahkan mampu menyerang dengan sukses beberapa server rivalnya sebanyak 2.266 kali.

Sang juara, JAV akan mewakili Indonesia ke kompetisi tingkat Asia Tenggara di Bangkok Desember 2018.

Jika kembali merebut gelar juara, JAV akan maju ke kompetisi keamanan siber tingkat dunia di Tokyo Jepang dan Las Vegas Amerika Serikat.

"Harusnya kami lebih siap setelah pengalaman kompetisi tahun lalu di Bangkok dan Tokyo," kata Visat yang kini sudah lulus dari ITB dan bekerja di start up Bukalapak.

JAV berhasil mengungguli tim asal Universitas Indonesia (UI) Arkavidia 9, yang dalam laga final menjadi tim bertahan terbaik karena sukses menggagalkan 131 serangan.

Namun, hal itu hanya bisa mengantarkan Arkavidia 9 di posisi runner up dengan skor 6.775.

Sementara posisi ketiga diraih tim CUM dari ITB yang baru pertama kali ikut kompetisi ini dengan skor 5.220.

Posisi keempat ditempati tim Cakrabyuha dengan skor 4.708 yang dua anggotanya adalah mahasiswa STMIK STIKOM Bali, yakni Ida Bagus Budhantara dan I Ketut Pasek Asmarajaya.

Salah satu kejutan diciptakan tim Rules of Pwning yang beranggotakan pelajar dari SMKN 1 Dompu, SMKN 2 Surakarta dan SMKN 12 Kabupaten Tangerang.

Mereka berhasil mengumpulkan skor 3.821 dan menduduki posisi kelima, mengalahkan tim lain dari ITB, UI, UGM, IPB, Universitas Bina Nusantara, Universitas Gunadarma, bahkan dari Pusdatin TNI dan TNI AL.

"Kami berangkat dari komunitas, lalu dari situ kami coba untuk terus ikut kompetisi-kompetisi sejenis," kata Muhamad Alifa Ramadhan, siswa SMK 12 Kabupaten Tangerang yang masih berusia 17 tahun.

Menurut BSSN, kompetisi ini merupakan potensi solusi.

Kemampuan anak-anak muda menguasai dunia siber sangat menjanjikan, bahkan bisa menjadi stok keras pemerintah Indonesia menghadapi tantangan industri digital ke depan.

"Anak-anak muda yang menguasai dunia siber menjadi salah satu kunci pengoptimalan teknologi internet of things, bagi berkelanjutannya pembangunan industri digital 4.0 di Indonesia," kata Ketua ID/SIRTII BSSN Rudi Lumanto di Bali, melalui siaran pers yang diterima tribun-bali.com, kemarin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved