Sang Istri Temukan Bukti Perselingkuhan Sebelum Suaminya Kecelakaan Tragis Bareng Rini Puspitawati

Rini Puspitawati merupakan seorang model dan pemandu lagu dari Desa Semen, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur

Rini Puspitawati 

TRIBUN-BALI.COM- Sudah menjadi viral di media sosial, kecelakaan tragis Honda CR-V terjun ke jurang di Magetan, Sabtu (13/10/2018).

Mobil yang melaju dari arah Telaga Sarangan menuju Kota Magetan tersebut sebelumnya melaju dalam kecepatan tinggi.

Mobil tersebut dilaporkan terguling hingga empat kali, sebelum akhirnya ringsek di salah satu kebun sayur milik warga.

Baca: Para Ibu Jangan Remehkan Imunisasi Ini, Bocah di Bali ini Alami Sakit Tak Biasa Hingga Tubuh Kaku

Baca: Shinta Bachir Ngaku Diajak Tidur Anggota DPRD di Apartemen, Padahal Ada Orang-orang ini

Saksi mata bernama Suratno mengatakan bahwa mobil sempat berbelok hingga menghantam tumpukan batu dan kemudian terpental.

Diberitakan sebelumnya, proses evakuasi berlangsung cukup lama sampai 4 linggis bengkok untuk menolong seorang wanita pengemudi Honda CR-V bernama Rini Puspitawati.

Usai berhasil dikeluarkan dari mobil, RP tampak digotong menggunakan tandu oleh warga dan petugas kepolisian.

Rini Puspitawati
Rini Puspitawati ()

Facebook/ Maharanie Maharanie

Rini pengemudi Honda CR-V terjun ke jurang di Magetan memakai high heels hitam.

Pemberitaan terkait kecelakan ini mendapat sorotan karena diduga Rini sedang bersama pria beristri yang diduga bermain serong dengannya.

Rini Puspitawati merupakan seorang model dan pemandu lagu dari Desa Semen, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Sehari sebelum kecelakaan itu, terungkap cerita kemarahan istri almarhum Ragil, Tina Hayati, yang menemukan indikasi suaminya masih terus selingkuh dengan Rini.

Menurut Lina, kakak ipar Ragil, perselingkuhan itu sejak lama diketahui Tina Hayati.

"Hari Kamis, sehari sebelum kecelakaan, Tina cerita bahwa suaminya selingkuh dengan PL karena menemukan tiket Mojosemi Park dan bukti pembayaran hotel Mojosemi.

Kata adik saya, biar suami saya selingkuh, asal tidak ditinggal mati. Tapi kok kejadiannya seperti ini," kata Lina kepada SuryaMalang.com di kamar jenazah, Minggu (14/10/2018).

Terlihat jelas Rini, pengemudi mobil wanita yang memakai high heels berwarna hitam saat kejadian.

Rini Puspitawati saat dievakuasi.
Rini Puspitawati saat dievakuasi. ()

High heels memang banyak digunakan wanita karena dipercaya bisa semakin memancarkan kecantikan.

Selain itu, wanita yang mengenakan high heels terlihat lebih jenjang kakinya.

Namun sangat tidak disarankan menggunakaan saat berkendara, baik motor maupun mobil.

Alasan lain wanita kerap mengenakan high heels saat berkendara adalah karena biasanya perempuan malas berganti sepatu setelah bekerja atau menghadiri acara tertentu.

Dikutip dari Standarmedia.co.ke, mengendarai mobil dengan menggunakan high heels bisa berakibat fatal, terutama ketika dipadukan dengan pengereman.

Perempuan yang memakai high heels saat berkendara memiliki risiko lebih tinggi mengalami kecelakaan berat.

Berikut tiga alasan, mengapa mengenakan high heels saat mengemudikan mobil sangat tidak disarankan!

1. Kehilangan kendali pedal dan atau salah menekan

Sepatu yang disarankan untuk berkendara adalah sepatu yang datar dengan sol yang tipis.

Saat ladies memakai sepatu high heels, ada ruang di antara bagian bawah kaki dan pedal.

Ruang tersebut memungkinkan ladies untuk menekan rem dan melewatkan atau tidak sengaja menekan pedal gas, yang dapat menjadi bencana saat mengemudi!

2. Kurang kekuatan yang memadai pada pedal

Selain kehilangan kendali pada pedal dan salah menginjak, mereka yang mengenakan sepatu high heels saat mengemudi memiliki kecenderungan hanya menggunakan ujung jari kaki mereka untuk menekan pedal.

Ini mungkin tidak memberikan kekuatan yang memadai terutama ketika mengerem dalam situasi darurat.

Sepatu yang datar akan memungkinkan ladies untuk menginjak pedal sepenuhnya dan memberikan tekanan yang cukup sesuai kebutuhan.

3. Gerakan kaki terhalang saat menggunakan pedal

Tidak ada alasan fesyen yang membenarkan wanita mengenakan high heels saat mengemudi.

Heels yang kecil juga menimbulkan risiko tumit terjebak di tikar alas lantai mobil.

Ini bisa menghambat gerakan saat menggunakan pedal sehingga sulit untuk mengontrol kendaraan secara efisien.

Juga perlu diperhatikan bahwa saat mengemudi, pedal perlu mendapat umpan balik dari sepatu dan kaki.

Sebagai pengemudi, ladies perlu merasakan bagaimana sistem pengereman dan penekanan gas saat beroperasi.

Selalu pastikan bahwa sepatu yang dipakai tidak mengganggu pedal.

Bahaya lain memakai sepatu high heels setiap hari.

Jika ladies termasuk yang sering mengenakan high heels alias sepatu hak tinggi, sebaiknya pikirkan lagi.

Sebab sepatu hak tinggi mempunyai risiko kesehatan yang tak bisa disepelekan.

Bahkan bukan cuma mengancam kesehatan kaki, tapi juga memberi efek negatif pada sistem muskuloskeletal, yaitu system penopang bentuk badan serta pergerakan tubuh manusia dari mata kaki ke leher.

Penting untuk mengetahui risiko apa saja yang akan terjadi jika ladies sering mengenakan sepatu hak.

Ingat ya, keselamatan dalam berkendara jadi yang utama!

Artikel Ini Sudah Tayang di Nakita.grid.id dengan Judul Perempuan Diduga Selingkuhan Ini Pakai Heels Saat Kendarai Mobil Hingga Terjun Bebas ke Jurang, Ini Bahaya Pakai Heels Saat Berkendara!

Sumber: Nakita
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved