Fenomena Turis China di Bali Terbanyak Jumlahnya, Tapi Paling Sedikit Belanjanya
Hasil survei Kantor Perwakilan BIBali pada 2018 menunjukkan, tingkat pengeluaran turis China di Bali ternyata yang paling rendah
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Eviera Paramita Sandi
Melalui paket wisata tersebut, agen wisata menawarkan harga paket wisata yang sangat murah, bahkan hanya senilai biaya tiket perjalanan.
Namun demikian, wisatawan yang mengambil paket wisata tersebut harus mengikuti jadwal tur dan bahkan kunjungan ke toko-toko souvenir yang telah ditetapkan oleh agen wisata.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, total kunjungan turis China ke Indonesia sebanyak 1,9 juta orang pada 2017.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,38 juta orang berkunjung ke Bali.
Sementara itu, wisman dari Australia tercatat sebanyak 1,09 juta orang pada periode Januari-Desember 2017.
Jumlah wisman Jepang sebanyak 252.998 orang, sedangkan turis dari Negeri Paman Sam sekitar 191.106 orang.
Adapun jumlah keseluruhan wisman dari tiga negara Eropa saja, yakni Inggris, Prancis, dan Jerman, mencapai 598.875 orang.
Salah satu penyebab tidak optimalnya penerimaan devisa negara dari kedatangan turis China adalah adanya praktek pemasaran Zero Dollar Tour yang ditawarkan oleh agen perjalanan wisata.
Melalui paket wisata tersebut, agen wisata menawarkan harga paket wisata yang sangat murah, bahkan hanya senilai biaya tiket perjalanan.
Namun demikian, wisatawan yang mengambil paket wisata tersebut harus mengikuti jadwal tur dan bahkan kunjungan ke toko-toko souvenir yang telah ditetapkan oleh agen wisata.
Menurut penuturan pelaku pariwisata di Bali, praktek Zero Dollar Tour yang dipraktekkan pelaku usaha wisata China di Bali, sebelumnya dilakukan mereka di Thailand dan Vietnam.
Pemerintah Thailand kemudian melakukan berbagai upaya, diantaranya menetapkan tarif acuan otoritas pariwisata Thailand dengan membuat kesepakatan bersama Otoritas Pariwisata China.
Juga dilakukan penertiban agen wisata ilegal, di mana pemerintah Thailand bekerjasama dengan pemerintah China.
“Intervensi yang dilakukan pemerintah Thailand dalam membasmi praktek Zero Dolar Tour ini, bisa mencegah hilangnya potensi pendapatan devisa dari wisatawan China, sehingga bisa mengoptimalkan pendapatan devisa mereka,” kata pelaku usaha pariwisata itu. (*)