Gunakan Tanah Adat 420 Hektare, Bandara Bali Utara Disepakati di Darat
Pemerintah Kabupaten Buleleng, Pemerintah Provinsi, dan Kementerian Perhubungan RI sudah menyepakati Bandara Bali Utara akan dibangun di darat
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Irma Budiarti
Hal ini karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bali yang terbatas.
37,6 Juta Penumpang
Ketua Rombongan sekaligus Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Lazarus, mendukung pembangunan bandara di Bali utara.
Hal ini agar perkembangan Bali tidak berat sebelah.
"Sekarang terkonsentrasi di wilayah Kuta dan sekitarnya karena ada Bandara Ngurah Rai. Agar ada keseimbangan, ada baiknya pembangunan bandara juga dilakukan di Bali utara," kata Lazarus, yang datang bersama 30 Anggota Komisi V, mitra pendamping dari Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Desa PDTT.
Ia pun mengaku sudah mendapat informasi dari Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub RI bahwa masalah Bandara Bali Utara baru sampai pada proses penyusunan FS.
Lazarus melanjutkan kebutuhan bandara di Bali nantinya akan mentok pada kisaran 37,6 juta penumpang.
“Sekarang dengan posisi 21 juta penumpang. Fasilitas yang ada hanya mampu menampung 24 juta,” tuturnya.
Pihaknya memperkirakan dalam tempo waktu lima tahun kedepan, 37,6 juta ini akan terpenuhi.
“Jadi, menurut kami 2019 paling lama, pembangunan bandara di Bali Utara ini seharusnya sudah dimulai, paling tidak dengan penetapan lokasi dulu,” kata Lazarus.
Koordinasi PT Pembari
Dikonfirmasi terpisah, Chairman PT Pembari, Ketut Suardhana, mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Pemprov Bali, terkait proses perizinan dan persiapan lahannya.
“Oh ya kami selalu meng-update data-data ke Pemprov Bali tentang proses pengurusan perizinan dan persiapan pengadaan tanah untuk bandara serta persiapan-persiapan lainnya,” kata Suardhana.
Sebelumnya, ada dua investor yang mengajukan diri untuk pembangunan Bandara Bali Utara.
Masing-masing PT Pembari dan PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU), PT Pembari menyiapkan pembangunan bandara di darat, sedangkan PT BIBU ingin membangun bandara di atas laut. (wem/sup)