Lembu Putih Langsung Didatangkan dari Taro, Karya Memineh Empehan dan Mekarya Minyak Catur

Dalam ritual ini, krama mendatangkan langsung lembu putih yang di Bali habitatnya hanya ada di Desa Taro, Gianyar

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
LEMBU TARO - Krama Desa Pakraman Gelgel mulai menggelar prosesi karya Memineh Empehan dan Mekarya Minyak Catur, Rabu (13/11). , Prosesi ini mendatangkan langsung lembu putih yang disakralkan dari Desa Taro, Gianyar. 

Berawal dari catatan sejarah dan petunjuk para sulinggih tersebut, Pakraman Gelgel pun sepakat menggelar upacara utamaning utama (mautama) yakni Karya Agung Memungkah, Nubung Pedagingan, Ngenteg Linggih, Pedudusan Agung, Tawur Panca Wali Krama, Mahayu Jagat, Marisuda Gumi.

"Berdasarkan petunjuk sulinggih, upacara ini utamaning utama, yang serupa Panca Wali Krama di Besakih. Dalam perjalanannya hingga saat ini, Pura Dasar Bhuana sebagai Kahyangan Jagat Bali sudah beberapa kali menjalani renovasi dan penataan, tapi belum pernah dilakukan pelaksanaan karya utamaning utama. Berdasarkan catatan sejarah, terakhir karya ini dilaksanakan 500 tahun silam," ungkapnya.

Baca: Dari 15 Tikungan Jadi 5 Tikungan, Peletakan Batu Pertama Shortcut Singaraja-Mengwitani

Baca: Setelah 500 Tahun Berlalu, Desa Pakraman Gelgel Kembali Gelar Upacar Karya Agung di Pura Dasar Buana

Tujuan dari upacara ini yaitu untuk menjaga kekuatan spiritual dari Pura Dasar Bhuana Gelgel sebagai Kahyangan Jagat di Bali dan secara umum memohon menjaga keajegan Bali secara keseluruhan. 

"Diharapakan masyarakat Hindu Dharma se-Nusantara bisa memaknai ini dengan positif, dan diharapkan ikut tangkil. Sebab, ini merupakan Pura Kahyangan Jagat milik semua masyarakat," jelas Ketut Sugiana

Puncak dari upacara ini akan dilaksanakan Senin 31 Desember 2018. 

Namun demikian, persiapan sudah dilakukan sejak tahun 2017 lalu dan secara resmi nuasen karya (memulai pekerjaan) dilaksanakan 24 oktober 2018. 

Karya Agung Memungkah, Nubung Pedagingan, Ngenteg Linggih, Pedudusan Agung, Tawur Panca Wali Krama, Mahayu Jagat, Marisuda Gumi ini akan dipuput oleh 38 sulinggih.

Adapun sarana upakara karya di antaranya 13 kerbau seperti kerbau cemeng, kerbau sebulu, kambing, petu, penyu, lubak dan menjangan.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved