Si Yi Chen, Anggota Bali Nine Kini Menjadi Perajin Perak di Lapas Kerobokan

Padahal nama dan sosok Si Yi Chen dulu sempat ada di berbagai media pada pemberitaan kasus narkoba oleh 9 orang warga negara Australia

Penulis: Eviera Paramita Sandi | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Eviera Paramita Sandi
Si Yi Chen menunjukkan kerajinannya saat acara Bali Prisonand Music Festival di Lapas Kerobokan, Badung, Bali Sabtu, (24/11/2018). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Nama Si Yi Chen mungkin kini hampir dilupakan oleh sebagian orang.

Padahal nama dan sosok Si Yi Chen dulu sempat ada di berbagai media pada pemberitaan kasus narkoba oleh 9 orang warga negara Australia pada tahun 2005 di Bali.

Ya, dia adalah salah satu anggota Bali Nine.

Bali Nine sendiri adalah sebutan untuk 9 orang warga Negara Australia yang saat itu ditangkap di Bali pada 17 April 2005 karena berusaha menyelundupkan heroin seberat 8,2 kilogram.

Si Yi Chen sendiri ditangkap di sebuah hotel di Kuta karena kedapatan menyimpan heroin seberat 350  gram.

Nama Si Yi Chen kini mungkin tidak banyak disebut-sebut seperti halnya Andrew Chan dan Myuran, Sukumaran anggota Bali Nine yang sudah dihukum mati di Nusa Kambangan ataupun Renae Lawrence yang baru saja dibebaskan dari Rutan Bangli .

Si Yi Chen divonis seumur hidup dan masih menjadi penghuni Lapas Kerobokan bersama rekannya Matthew Norman yang juga bagian dari anggota Bali Nine.

Pria keturunan China ini pun sudah menjalani hukuman selama kurang lebih 13 tahun lamanya.

Menjalani kehidupan di dalam penjara tentunya tidak mudah.

Ia pun kini mengisi waktunya dengan menjadi perajin perak.

Setiap hari selama  hari dalam semingu, usai bangun tidur ia langsung datang ke “bengkel”nya.

“Saya mengerjakan ini selama 8 jam dalam sehari,” ujar Si Yi Chen sambil memamerkan kerajinannya di dalam acara Bali Prison Music Festival di Lapas Kerobokan, Sabtu (24/11/2018).

Ada banyak kerajinan yang telah ia buat mulai dari liontin kalung, gelang hingga cincin.

Semuanya dibuat dengan ukiran-ukiran khas China dan berisi tulisan filosofi China.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved